Jajal Kafe Milik Karang Taruna, DWS : Ayo Kalasan dan Prambanan Harus Makin Atraktif
Jajal Kafe Milik Karang Taruna, DWS : Ayo Kalasan dan Prambanan Harus Makin Atraktif
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sadar masih minim rekam jejak di pemerintahan, Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sleman nomor urut 1 Danang Wicaksana Sulistya - Raden Agus Choliq (DWS-ACH) terus bergerilya mengkomunikasikan ide, visi dan misinya.
Seperti yang dilakukan pada Jumat (9/10/2020), DWS mengunjungi kafe di wilayah Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman yang dikelola oleh karang taruna setempat.
Ketua Karang Taruna Pamunkas Desa Tirtomartani, Riska Dian Suryo dalam kesempatan itu tidak hanya mendengar langsung visi dan misi DWS-ACH, melainkan juga memaparkan konsep pemberdayaan ala pemuda di desanya.
Karang Taruna Pamungkas memiliki anggota aktif sebanyak 59 pemuda. Saat ini, mereka mengembangkan berbagai bisnis untuk pemberdayaan dan penciptaan lapangan pekerjaan.
Tak hanya kafe, Riska menyebut, pemuda di desanya juga mengolah barang bekas menjadi furnitur, jasa dokumentasi foto dan video berbiaya rendah dan pelayanan internet gratis untuk pelajar.
"Sudah dua tahun ini berjalan, sementara masih menggunakan rumah pribadi saya," kata Riska kepada DWS.

Kafe yang memanfaatkan tanah pekarangan rumah Riska itu menawarkan berbagai macam minuman dan makanan.
Nyaris seluruh menu dan penyajian dikerjakan oleh anggota karang taruna yang menggandeng paguyuban barista sebagai mentor sekaligus quality control.
Istimewanya, kafe yang terletak di pemukiman itu menyajikan pemandangan desa dan jika beruntung, pengunjung dapat menikmati kopi saat matahari tenggelam di lahan persawahan di pinggiran desa.
Sayangnya, area kafe masih belum dapat dikatakan lengkap karena masih terbentur persoalan klasik, modal.
"Setiap tahun kami mengajukan Rp70 jutaan, turunnya paling Rp7 juta mas," kata Riska.
Modal yang disuplai dari Dana Desa itupun masih harus dibagi untuk 3 jenis usaha.
Masih menurut Riska, pengajuan demi pengajuan bahkan kerap tidak mendapatkan respon.
"Jadi kami ini konsep siap, tapi modal tidak ada. Sampai saat ini belum bisa mengakses lembaga keuangan untuk mengatasi kendala permodalan ini," imbuhnya.
Menanggapi hal itu, DWS menyatakan akan mencatat seluruh masukan dan keluhan Karang Taruna Pamungkas.