Penanganan Covid
Bantu Proses Pembelajaran di Tengah Pandemi Melalui Program Kampus Mengajar Perintis
beberapa program Kampus Merdeka tetap dilaksanakan, salah satunya adalah program KMP
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Rina Eviana
Tribunjogja.com - Pandemi COVID-19 membuat program-program implementasi Kampus Merdeka yang telah direncanakan terpaksa mengalami penyesuaian.
Meski demikian, beberapa program Kampus Merdeka tetap dilaksanakan, salah satunya adalah program Kampus Mengajar Perintis (KMP).
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Nizam mengatakan kampus mengajar adalah salah satu bentuk kepedulian mahasiswa untuk pendidikan di desa maupun kota.
"Mereka tetap harus belajar, sementara tidak bisa bertemu dengan guru, tidak bisa bertemu dengan teman-temannya, dan ini adalah tantangan bagi kita semua,” ujarnya seperti dikutip dari laman kemdikbud.go.id
Nizam juga menjelaskan bahwa program KMP ini berkaitan dengan tujuan dari dilaksanakannya Kampus Merdeka yakni agar ada hubungan antara dunia perguruan tinggi dengan dunia nyata atau dunia kerja.
Ia berharap para mahasiswa program KMP ini akan menjadi agen yang bisa menginspirasi lingkungan masyarakat dan tentunya membantu sekolah untuk bisa bertahan melaksanakan pembelajarannya dengan menggunakan teknologi-teknologi yang dikuasai oleh para mahasiswa.
“Pendidikan selama masa pandemi ini tidak boleh kehilangan makna. Karena pendidikan tidak hanya sekadar mengenai pembelajaran, tetapi juga membangun sikap, perilaku, mindset, soft skill dan hard skill yang harus dikuasai oleh mahasiswa,” katanya.
• Dibuka Hingga 3 Oktober, Berikut Syarat Pendaftaran Beasiswa Unggulan Kemendikbud
Nizam menjelaskan bahwa pada saat peserta KMP akan melakukan proses mengajar, maka mereka akan mengajarkan mengenai literasi, membangun sikap positif, semangat untuk positif, semangat untuk sehat, semangat untuk bisa, dan semangat untuk maju.
Hal-hal tersebut yang ditekankan dan dibangun bersama para mahasiswa lainnya untuk Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang sehat, Indonesia yang maju, dan Indonesia yang jaya.
“Saat teman-teman mahasiswa mengajar di sekitar tempat tinggal kalian, mohon untuk selalu mengimbau lingkungan sekitar untuk menghindari 3C yaitu closed spaces (ruang tertutup), crowded places (tempat kerumunan), dan close contact settings (situasi berdekatan)," katanya.(*)