Bantul
Surat Palsu Soal Corona Beredar di Bantul, Begini Penjelasan Dinas Kesehatan
Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja memastikan, surat yang beredar itu palsu.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Yang jelas, kata dia, surat yang beredar itu dipastikan tidak benar.
Bahkan, menurut Agus, surat tersebut palsunya kebangetan, tidak meyakinkan sama sekali.
Sebab, penggunaan kop suratnya salah.
Redaksi atau tata naskahnya tidak seperti penulisan yang biasa dikeluarkan dinas kesehatan.
Penulisan Nomor Induk Pegawai (NIP) juga keliru dan tandatangan tidak ada mirip-miripnya sama sekali.
• Info COVID-19 Bantul : Lagi, Satu Pasien Meninggal Tanpa Komorbid
"Jadi, kami belum pernah mengeluarkan surat seperti itu," jelas Agus.
Ia mengaku belum memikirkan, apakah perlu melaporkan ke ranah hukum kasus pemalsuan itu atau tidak.
Pihaknya mengaku akan meminta petunjuk dan arahan terlebih dahulu kepada pimpinan.
Ditambahkan, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan, Sri Wahyu Joko Santoso mengatakan, jika dilihat secara seksama surat tersebut kaitannya dengan dunia usaha.
Padahal, Dinas kesehatan, diakuinya sampai saat ini belum pernah menerima permohonan perizinan pembukaan kembali unit usaha yang melibatkan banyak orang terkait adanya Coronavirus Disease (Covid-19).
Ia mengatakan, yang selama ini diterima jajarannya hanya sebatas konsultasi bagaimana agar dapat menjalankan usaha dengan aman ditengah pandemi.
"Jadi cuma konsultasi bukan rekomendasi. Kalau rekomendasi ada di Gugus Tugas," tutur Sri Wahyu yang juga merupakan juru bicara gugus tugas percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Bantul. (TRIBUNJOGJA.COM)
Catatan Redaksi: Bersama kita lawan virus corona. Tribunjogja.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu 3M:
- Wajib memakai masker
- Wajib menjaga jarak dan menghindari kerumunan
- Wajib mencuci tangan dengan sabun