Yogyakarta
Pemda DIY Yakin Jalur Inklusi Keuangan Muluskan Pemulihan Ekonomi
Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X mendukung segera dilakukannya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui program di bulan Inklusi tahun ini.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Miftahul Huda
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pembukaan bulan Inklusi disambut baik oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X mendukung segera dilakukannya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui program di bulan Inklusi tahun ini.
Saat ini diakui olehnya telah terjadi penurunan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Hal itu lantaran pandemi Covid-19 masih belum berakhir sampai saat ini. Sektor usaha formal, informal, mikro, hingga jenis usaha lain ikut ikut berimbas.
"Untuk itu perlu adanya sinergitas antara lembaga jasa keuangan dan pemerintah, serta pihak swasta untuk membangun dan menggerakan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan," katanya, Rabu (7/10/2020).
• OJK Siap Upayakan Pemulihan Ekonomi Nasional melalui Bulan Inklusi
Wagub menambahkan, inklusi keuangan menjadi langkah krusial dalam mencapai tujuan makro ekonomi, sekaligus menjawab tantangan dalam menghdapai dampak pandemi Covid-19 kali ini.
Menurutnya, melalui inklusi keuangan diyakini akan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk atau jasa pelayanan keuangan.
"Serta mendorong akselesari penambahan jumlah rekening maupun penggunaan produk atau jasa keuangan," tegas Wagub.
Terpisah, Direktur Utama (Dirut) Bank BPD DIY Santoso Rohmad manambahkan, pihaknya menjamin program Satu Pelajar Satu Rekening akan berjalan dan mampu mewujudkan target 90 persen inklusi.
Pihaknya bersama OJK mentargetkan 1800 rekening bagi pelajar tingkat SLTA dan SLTP.
Pembukaan rekening pelajar tersebut akan diakomodir oleh masing-masing sekolah. Untuk tingkat SLTA akan dikawal Dinas Pendidikan Provinsi, sementara untuk tingkat SLTP akan dikawal oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
• Pertumbuhan Digitalisasi Ekonomi Semakin Membaik
"Targetnya 1800 rekening siswa atau pelajar. Kami juga bekerja sama dengan dinas pendidikan," terang dia.
Selain program SimPel dan Laku Pandai, pihaknya juga memfasilitasi Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Santoso menegaskan KUR yang ia tawarkan juga sebagai upaya melawan rentenir yang selama ini banyak dikeluhkan masyarakat.