Penanganan Covid
Pakar UGM Sebut Penggunaan Remdesivir Hanya untuk Kondisi Darurat
Remdesivir tidak bisa didapat secara bebas di pasaran. Obat langsung didistribusikan ke rumah sakit dan tidak tersedia di apotik.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Rina Eviana
Karenanya, begitu Remdesivir dimasukkan ke dalam rantai pertumbuhan RNA, keberadaan gugus CN akan menyebabkan bentuk gula mengerut.
“Pada akhirnya ini menghentikan produksi untai RNA dan menyabotase replikasi virus,”terangnya.
Selain itu, adanya perubahan ikatan C-N menjadi C-C menyebabkan Remdesivir tidak dapat dilepaskan oleh enzim targetnya yaitu RNA-dependent RNA Polymerase, di mana kondisi tersebut menjadikannya tetap berada dalam rantai RNA yang tumbuh dan memblokir replikasi virus.
Untuk penggunaan Remdesivir hanya boleh digunakan pada pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dengan usia diatas 12 tahun dan berat badan minimal 40 Kg.
• Dirut Bio Farma Jelaskan Rencana dan Mekanisme Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19
Untuk pemberian obat dilakukan melalui injeksi dengan infus.
Hari pertama sebanyak 200 miligram, lalu di hari kedua dan berikutnya diberikan sebanyak 100 miligram/hari.
Adapun pemberian obat dilakukan 5 hingga 10 hari.
Kendati dapat membantu dalam pengobatan COVID-19, Zullies menyebutkan remdesivir memiliki sejumlah efek samping.
Beberapa diantaranya yaitu mual dan muntah.
Selain itu remdesivir bisa meningkatkan enzim transaminase di liver sehingga berpotensi merusak liver.
Oleh sebab itu, penggunaan obat ini harus diberikan secara hati-hati pada pasien yang terindikasi memiliki gangguan fungsi hati.
• BPOM Izinkan Obat Remdesivir Digunakan untuk Pasien Virus Corona Berat
Lalu apakah remdesivir memiliki interaksi obat dengan obat lain? Zullies mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan adanya interaksi obat remdesivir dengan obat lain.
Namun, ada kemungkinan penggunaan obat lain justru akan mempengaruhi ketersediaan remdesivir dalam darah.
“Beberapa antibiotik seperti rifampin dan clarithromycin dilaporkan mempengaruhi ketersediaan remdesivir dalam darah. Namun itu masih sementara, mungkin bisa bertambah lagi obat yang berinteraksi jika sudah banyak informasi tentang penggunaannya,” katanya.
Zullies menyampaikan keamanan penggunaan Remdesivir bagi wanita hamil dan menyusui juga belum diketahui.