Penjelasan BMKG Munculnya Anomali Cuaca Akibat Iklim La Nina

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini terkait anomali iklim La Nina yang saat ini

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com | Hasan Sakri
ANOMALI CUACA. Pengguna jalan menggunakan jas hujan saat turun hujan di jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Selasa (11/8/2020). Keadaan cuaca yang sewaktu-waktu dapat berubah drastis dari panas ke hujan harus diikuti dengan kewaspadaan masyarakat untuk menjaga kesehatan. 

Tribunjogja.com Yogyakarta -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini terkait anomali iklim La Nina yang saat ini sedang berkembang.

Dilansir dari siaran pers BMKG pada Sabtu (3/10/2020), badai La Nina bisa berpotensi menyebabkan peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan hingga 40 persen.

"Hingga akhir September 2020, pemantauan terhadap anomali iklim global di Samudera Pasifik Ekuator menunjukkan bahwa anomali iklim La-Nina sedang berkembang," tulis BMKG yang dilansir Tribunjogja.com dari akun resmi BMKG.

Indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation) menunjukkan suhu permukaan laut di wilayah Pasifik tengah dan timur dalam kondisi dingin selama enam dasarian terakhir dengan nilai anomali telah melewati angka -0.5°C, yang menjadi ambang batas kategori La Nina.

Perkembangan nilai anomali suhu muka laut di wilayah tersebut masing-masing adalah -0.6°C pada bulan Agustus, dan -0.9°C pada bulan September 2020.

BMKG dan pusat layanan iklim lainnya seperti NOAA (Amerika Serikat), BoM (Australia), JMA (Jepang) memperkirakan La Nina dapat berkembang terus hingga mencapai intensitas La Nina Moderate pada akhir tahun 2020.

Dan diperkirakan akan mulai meluruh pada Januari-Februari dan berakhir di sekitar Maret-April 2021.

"Catatan historis menunjukkan bahwa La Nina dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia hingga 40 persen di atas normalnya," lanjut BMKG.

Namun demikian, dampak La Nina tidak seragam di seluruh Indonesia.

GANGGUAN CUACA. Pengguna jalan menggunakan jas hujan saaat melintas di jalan Panembahan Senopati, Kota Yogyakarta, Kamis (13/8/2020).
GANGGUAN CUACA. Pengguna jalan menggunakan jas hujan saaat melintas di jalan Panembahan Senopati, Kota Yogyakarta, Kamis (13/8/2020). (Tribunjogja.com | Hasan Sakri)

Terungkap Identitas Pengendara dan Penumpang Kecelakaan Maut di Jalan Magelang

Pada Bulan Oktober-November, peningkatan curah hujan bulanan akibat La Nina dapat terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia kecuali Sumatera.

Selanjutnya pada Bulan Desember hingga Februari 2021, peningkatan curah hujan akibat La Nina dapat terjadi di Kalimantan bagian timur, Sulawesi, Maluku-Maluku Utara dan Papua.

Pada Bulan Oktober ini beberapa zona musim di wilayah Indonesia diperkirakan akan memasuki Musim Hujan, di antaranya: Pesisir timur Aceh, sebagian Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Pulau Bangka, Lampung, Banten, sebagian Jawa Bara.

Sebagian Jawa tengah, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Utara, sebagian kecil Sulawesi, Maluku Utara dan sebagian kecil Nusa Tenggara Barat.

PEngguna jalan menggunakan jas hujan saaat melintas di jalan Panembahan Senopati, Kota Yogyakarta, Kamis (13/8/2020). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyebutkan terjadi gangguan cuaca sesaat berupa belokan atau perlambatan kecepatan arah angin di wilayah Pulau Jawa dan hal inilah yang memicu turunnya hujan di musim kemarau ini.
PEngguna jalan menggunakan jas hujan saaat melintas di jalan Panembahan Senopati, Kota Yogyakarta, Kamis (13/8/2020). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyebutkan terjadi gangguan cuaca sesaat berupa belokan atau perlambatan kecepatan arah angin di wilayah Pulau Jawa dan hal inilah yang memicu turunnya hujan di musim kemarau ini. (TRIBUNJOGJA.COM / Hasan Sakri)

Waspada Bencana Banjir dan Longsor

Peningkatan curah hujan seiring dengan awal musim hujan disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat La Nina berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana hidro-meteorologis seperti banjir dan tanah longsor.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved