Dikmen Gunungkidul Tegaskan Dana PIP Tak Boleh Dialihkan

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Kabupaten Gunungkidul turut memberikan komentar terkait dugaan pengalihan dana Program Indonesia Pintar (PIP).

Kasus tersebut saat ini masih ditangani oleh Ombudsman RI (ORI) DIY.

Kepala Dikmen Gunungkidul Sangkin menegaskan bahwa dana PIP yang diberikan oleh pemerintah pusat murni untuk biaya personal pelajar.

"Sejak awal kami tegaskan dana PIP ini tidak dialihkan ke program sekolah dal bentuk apapun," kata Sangkin ditemui wartawan pada Selasa (29/09/2020).

Ia menjelaskan, dana tersebut dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan pelajar.

• Dugaan Pungutan Sekolah di Gunungkidul, Wali Murid: Kami Tak Berani Protes

Penerimanya pun merupakan peserta dari Program Keluarga Harapan (PKH).

Dana PIP bervariasi, mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.

Dana tersebut ditransfer langsung ke rekening milik pelajar yang menerima bantuan, lewat bank pemerintah yang sudah ditunjuk.

Sangkin mengatakan sosialisasi mengenai teknis dana PIP sudah dilakukan ke sekolah-sekolah.

"Jika dana tersebut malah dialihkan untuk kegiatan komite sekolah, jadinya kurang pas," ujarnya.

Satu dari sekolah jenjang SMA di Gunungkidul diduga melakukan pengalihan dana PIP ke komite.

Sejumlah orang tua pun melaporkan kasus tersebut ke ORI DIY, setelah meminta penjelasan dari Dikmen Gunungkidul.

Sangkin mengakui pihaknya tak memiliki kewenangan untuk mengawasi sekolah dalam hal pengelolaan dana PIP.

Ia pun saat ini lebih menunggu rekomendasi dari ORI DIY, mengenai langkah apa yang tepat untuk diambil.

• Dugaan Pengurangan Anggaran PIP, Kepala SMAN 1 Playen Beri Penjelasan

"Jika saat mediasi diputuskan dana tersebut harus dikembalikan ke pelajar yang berhak, ya saya siap menerima dan mengikuti," kata Sangkin.