Aktivitas Merapi
Aktivitas Gunung Merapi Relatif Sama dengan Minggu Lalu
Minggu ini, 18-24 September 2020, aktivitas Gunung Merapi relatif sama dengan minggu lalu ditinjau dari intensitas kegempaan yang terjadi.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) kembali melaporkan hasil pantauan aktivitas Gunung Merapi.
Minggu ini, 18-24 September 2020, aktivitas Gunung Merapi relatif sama dengan minggu lalu ditinjau dari intensitas kegempaan yang terjadi.
"Intensitas kegempaan pada minggu ini relatif sama dibandingkan minggu lalu," ujar Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Jumat (25/9/2020).
Ia menyebutkan, dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 14 kali gempa hembusan (DG), 16 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 122 kali gempa fase banyak (MP), 7 kali gempa low frekuensi (LF), 24 kali gempa guguran (RF), dan 7 kali gempa tektonik (TT).
• Intensitas Kegempaan Merapi Minggu Ini Lebih Tinggi Dibanding Minggu Lalu
Sementara, lanjut Hanik, dari sisi deformasi atau perubahan bentuk permukaan tubuh Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan electronic distance management (EDM) pada minggu ini menunjukkan adanya pemendekan jarak tunjam sekitar 2 cm.
Jarak tunjam EDM di sektor barat laut dari titik tetap BAB ke reflektor RB1 berkisar pada jarak 4.044,510 m hingga 4.044,526 m; dan dari BAB ke reflektor RB2 pada kisaran 3.858,875 m hingga 3.858,893 m.
Baseline GPS Klatakan-Plawangan berkisar pada 6.164,05 m hingga 6.164,07 m.
"Pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 34 mm/jam selama 25 menit di Pos Kaliurang pada 22 September 2020. Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi," ungkap Hanik.
Sedangkan secara visual, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari.
Sedangkan siang hingga sore hari berkabut.
• UPDATE Pantauan Aktivitas Terkini Gunung Merapi, Aktivitas Kegempaan hingga Potensi Erupsi
"Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal dengan tekanan lemah. Tinggi asap maksimum 300 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Selo pada 18 September 2020 pukul 11.35 WIB," bebernya.
Dari sisi analisis morfologi area kawah, Hanik menerangkan, berdasarkan foto dari sektor tenggara tidak menunjukkan adanya perubahan morfologi kubah.
Volume kubah lava berdasarkan pengukuran menggunakan foto udara dengan drone pada 26 Juli 2020 sebesar 200.000 m3.
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental tersebut, Hanik mengungkapkan, disimpulkan kubah lava saat ini dalam kondisi stabil.