Yogyakarta
Tiga Kompetisi Besar Berlangsung di Yogya, Sekda DIY Tak Ingin Ada Klaster Olahraga
Pemda DIY mengizinkan 3 event besar olahraga tingkat nasional digelar di Yogya meski saat ini kecenderungan kasus Covid-19 stabil tinggi.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemda DIY mengizinkan 3 event besar olahraga tingkat nasional digelar di Yogya meski saat ini kecenderungan kasus Covid-19 stabil tinggi.
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menyebutkan bahwa event tersebut meliputi Kompetisi Liga 1 yang dimulai 1 Oktober, Kejurnas Pacuan Kuda Pordasi diselenggarakan pada 5 Oktober untuk babak penyisihan, dan rencananya juga akan dihelat di Yogya yakni Indonesia Basketball League (IBL) Pertamax 2020.
"Prinsipnya kita izinkan tapi dilaksanakan tanpa penonton ya. Jadi kita perbolehkan untuk kita selenggarakan di Yogya. Tapi tidak boleh ada penonton," ujarnya, ditemui di ruang kerjanya, Rabu (23/9/2020).
• Inilah Klaster Penularan Covid-19 di Kementerian RI dan Instansi Pemerintahan
Aji menambahkan, dalam waktu dekat kemungkinan juga akan diselenggarakan IBL di Yogyakarta.
Pasalnya pihak yang bersangkutan telah menghubungi Aji untuk meminta izin penyelenggaraan event tersebut.
"Silahkan saja diselenggarakan tapi kontingen jangan datang bersamaan karena kontingen itu kan datang banyak. Datang ke Yogya sesuai jadwal akan main sehingga tidak berkerumun di Yogya," pesannya.
Selanjutnya Aji pun mewajibkan kepada penyelenggara kompetisi untuk menyelenggarakan pertandingan tanpa penonton.
Penonton hanya boleh menyaksikan jalannya kompetisi secara virtual.
"Kami memantau persiapan panitia untuk penyelenggaraan protokol kesehatan di lokasi. Angkutan juga kita atur nggak boleh berdesak-desakan. Semua yang terlibat harus dilakukan swab secara berkala," urainya.
• Update Klaster Pasar Cebongan 15 September 2020 : 6 Pedagang Positif COVID-19, 9 Masih Reaktif
Ia mengatakan meski penonton dilakukan secara virtual, namun tetap harus mengindahkan protokol kesehatan.
Hal ini patutunya dijadikan acuan rumah makan yang biasanya menyelenggarakan kegiatan nonton bareng (nobar) untuk lebih berhati-hati.
"Nonton bareng di rumah makan tentu kita akan sanksi, rumah makan ditutup sementara. Kalau nonton bareng di mall, ya kita tutup sementara mallnya. Ya kita harus lebih tegas. Aturannya kita punya Pergub 77 kalau ada penyelenggara event harus sesuai dengan ketentuan yang sudah berlakukan," ungkap Aji.
Ia pun berharap, dengan pengawasan dan aturan yang ketat, tidak muncul kluster dari kompetisi olahraga tersebut.
Namun bila nantinya ditemui kasus positif Covid-19 pada kompetisi tersebut akibat dari kelalaian penerapan protokol kesehatan, maka Aji mengatakan pihaknya tak akan segan untuk menghentikan jalannya kompetisi.
Bukan hanya untuk sementara, tapi sampai akhir pelaksanaan kelak.
"Kalau sampai melanggar ketentuan yang disepakati, ya kita hentikan. Kita tidak ingin ada klaster sepakbola, ada klaster basket, kami nggak ingin," tegas Aji.(TRIBUNJOGJA.COM)