Dinilai Belum Ideal, Ini Langkah Pemkab untuk Percepat Tes Swab Covid-19
Dinilai Belum Ideal, Ini Langkah Pemkab untuk Percepat Tes Swab Covid-19
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemerintah Kabupaten Bantul terus berupaya maksimal untuk mengendalikan laju penularan Coronavirus Disease 2019 atau (Covid-19).
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan tes swab massal.
Hanya saja, untuk saat ini, testing untuk penegakkan diagnosis Covid-19 itu dirasa belum ideal seperti yang direkomendasikan organisasi kesehatan dunia WHO.
Juru Bicara Percepatan Penanganan Penularan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso, tes swab yang telah dilakukan Bantul dari Maret hingga 7 September 2020 baru sekitar 4.000 - 5000 spesimen.
Jumlah tersebut menurutnya belum ideal.
"Itu belum ideal,"katanya.
Oki, sapaan akrab Sri Wahyu Joko Santoso, mengungkapkan untuk memenuhi standar yang ditetapkan WHO, minimal dilakukan tes swab sebanyak 1000 orang perminggu.
Kendati demikian, saat ini Pemkab Bantul terus berupaya.
Satu di antaranya dengan mengupayakan membeli satu unit mobil layanan tes polymerase chain reaction (PCR).
Mobil yang akan dimanfaatkan sebagai layanan swab massal itu, saat ini masih dalam proses pengadaan. Ditargetkan dua bulan selesai.
• Update Virus Corona di Magelang, Tambah 52 Kasus Baru, Kecamatan Salaman Terbanyak
• Pemkot Yogya Maksimalkan Pelacakan Riwayat Kontak Pasien untuk Putus Penularan Covid-19
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Agus Budi Rahardjo menambahkan pengadaan mobil PCR saat ini masih dalam proses.
"Mobil PCR masih on proses kira-kira sekitar 2 bulan. Awal Desember sudah ada," kata Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Rahardjo, belum lama ini. Harga mobil PCR tersebut, sebesar Rp 4.6 miliar.
Agus menjelaskan, testing swab di Bantul sebenernya sudah cukup bagus akan tetapi memang masih kurang maksimal.
Sebab, prosentase jumlah tes dengan rasio penduduk belum ideal seperti yang diharapkan.
Apabila mobil PCR sudah datang, kata Agus untuk testing swab di Bantul nantinya bisa dilakukan lebih massif.
Bahkan, menurut dia, akan dapat mencapai target rekomendasi WHO seperti yang saat ini telah diraih oleh Jakarta.
Sebab, hasil pemeriksaan swab melalui mobil PCR dapat diketahui dengan lebih cepat.
"Dengan mobil PCR hanya butuh waktu satu jam untuk pengujian," ucap Agus.
Pihaknya menargetkan dalam sehari mobil PCR nantinya bisa melakukan pengujian sebanyak 450 spesimen.
Jumlah tersebut dinilai sudah lebih dari cukup untuk menjangkau rasio penduduk di Kabupaten Bantul. (Tribunjogja/Ahmad Syarifudin)