Waspadai Penyakit Musim Pancaroba, Ini Persamaan dan Perbedaan Antara Virus Corona dengan Flu Biasa
Waspadai Penyakit Musim Pancaroba, Ini Persamaan dan Perbedaan Antara Virus Corona dengan Flu Biasa
TRIBUNJOGJA.COM - Setiap memasuki musim pancaroba atau pergantian musim dari kemarau ke penghujan, biasanya selalu muncul sejumlah penyakit.
Mulai dari flu, batuk, dbd hingga Chikungunya.
Tentunya penyakit musiman itu perlu kita waspada karena sebentar lagi akan memasuki musim pancaroba.
Untuk tahun ini, kita harus lebih waspada karena musim pancaroba kali ini bersamaan dengan pandemi virus corona yang sampai saat ini belum ditemukan obat maupun vaksinnya.
Apalagi gejala antara virus corona dengan flu biasa sangat mirip.
Nah, saat pandemi virus corona baru terus berkembang, banyak orang yang menarik ke perbandingan dengan virus penyebab influenza.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, virus corona baru dan virus flu sama-sama menyebabkan penyakit pernapasan.
Namun, ada perbedaan penting antara kedua virus tersebut dan cara penyebarannya.
"Ini memiliki implikasi penting bagi langkah-langkah kesehatan masyarakat yang dapat dilaksanakan untuk menanggapi setiap virus," kata WHO dalam laman resminya.
Apa kesamaan virus corona baru dan influenza?
Menurut WHO, ada dua persamaan antara virus corona baru dan influenza, yakni:
Pertama, virus corona baru dan influenza memiliki gejala penyakit yang serupa.
Artinya, keduanya menyebabkan penyakit pernapasan, mulai dari asimtomatik atau ringan hingga parah dan menyebabkan kematian.
Kedua, kedua virus menular melalui kontak, tetesan, dan fomites. Sehingga, tindakan kesehatan masyarakat untuk mencegah infeksi juga sama
Misalnya, menjaga kebersihan tangan dan etika pernapasan yang baik, seperti menutup mulut saat batuk dengan siku tangan atau tisu.
Apa perbedaan virus corona baru dan influenza?
WHO menyebutkan, kecepatan penularan merupakan poin penting perbedaan antara kedua virus tersebut.
Influenza memiliki masa inkubasi atau waktu dari infeksi hingga muncul gejala yang lebih pendek dibanding virus corona baru.
Begitu juga dengan interval serial atawa waktu antara kasus berturut-turutnya.
Interval serial untuk virus corona baru sekitar 5-6 hari.
Sedangkan untuk virus influenza, interval serialnya adalah 3 hari.
Artinya, influenza bisa menyebar lebih cepat dari virus corona baru.
Penularan dalam 3-5 hari pertama penyakit, atau kemungkinan penularan virus sebelum muncul gejala, merupakan pendorong utama penularan influenza.
Sebaliknya, "Kami mengetahui, ada orang yang dapat menularkan virus Covid-19 dalam 24 hingga 48 jam sebelum timbul gejala.
Tapi, saat ini, hal itu tampaknya bukan pendorong utama penularan," ujar WHO.

Perbedaan lainnya, jumlah reproduksi.
Jumlah infeksi sekunder yang ditimbulkan dari satu individu yang terinfeksi antara 2 dan 2,5 untuk virus corona baru, lebih tinggi dari influenza.
Hanya, "Perkiraan untuk virus Covid-19 dan influenza sangat bergantung pada konteks dan waktu, membuat perbandingan langsung lebih sulit," imbuh WHO.
• UPDATE Virus Corona Kota Surabaya 18 September : Pasien Sembuh Lebih Banyak dari Kasus Baru
• Inilah Klaster Penularan Covid-19 di Kementerian RI dan Instansi Pemerintahan
Kemudian, anak-anak adalah pendorong penting penularan virus influenza di masyarakat.
Untuk virus corona baru, data awal menunjukkan, anak-anak lebih sedikit terpengaruh ketimbang orang dewasa, dan tingkat serangan klinis pada kelompok usia 0-19 tahun rendah.
"Data awal lebih lanjut dari studi penularan rumahtangga di China menunjukkan, anak-anak terinfeksi dari orang dewasa, bukan sebaliknya," ungkap WHO.
Lalu, meskipun rentang gejala kedua virus tersebut serupa, fraksi dengan penyakit parah tampaknya berbeda.
Untuk virus corona baru, data hingga saat ini memperlihatkan, 80% infeksi ringan atau asimtomatik, 15% infeksi berat dan membutuhkan oksigen, lalu 5% infeksi kritis sehingga memerlukan ventilasi.
Fraksi infeksi parah dan kritis ini akan lebih tinggi dari yang diamati untuk infeksi influenza.
Perbedaan lainnya, mereka yang paling berisiko terkena infeksi influenza parah adalah anak-anak, wanita hamil, lansia, yang memiliki kondisi medis kronis, dan yang mengalami imunosupresi.
"Untuk Covid-19, pemahaman kami saat ini adalah bahwa usia yang lebih tua dan kondisi yang mendasarinya meningkatkan risiko infeksi parah," kata WHO.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Sebentar Lagi Pancaroba, Jangan Keliru Ini Beda Gejala Terinfeksi Virus Corona Baru dan 'Flu Biasa