Update Corona di DI Yogyakarta
Mobil PCR Pemkab Bantul Ditarget Datang Awal Desember
Pemkab Bantul menggelontorkan miliaran rupiah untuk membeli satu unit mobil layanan tes polymerase chain reaction (PCR).
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemkab Bantul menggelontorkan miliaran rupiah untuk membeli satu unit mobil layanan tes polymerase chain reaction (PCR).
Mobil yang akan dimanfaatkan sebagai layanan swab massal itu, saat ini masih dalam proses pengadaan.
Ditargetkan dua bulan selesai.
"Mobil PCR masih on proses kira-kira sekitar 2 bulan. Awal Desember sudah ada," kata Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Rahardjo, ditemui di gedung Induk Mandala Saba, Kompleks Parasamya, kemarin.
• Pemkab Bantul Anggarkan Beli Mobil PCR agar Pelayanan Tes Swab Bisa Lebih Cepat
Harga mobil PCR yang dianggarkan Pemkab Bantul, dikatakan Agus sebesar Rp 4,6 miliar.
Anggaran sebanyak itu digunakan untuk pembelian satu unit mobil yang sudah dilengkapi dengan sarana dan prasarana peralatan swab.
Termasuk untuk memenuhi standar dekontaminasi.
Ia menjelaskan, testing swab di Bantul selama ini sebenernya sudah cukup bagus.
Tetapi dianggap masih kurang maksimal.
Sebab, prosentase jumlah tes dengan rasio penduduk belum ideal seperti yang diharapakan.
Apabila mobil PCR sudah datang, kata Agus untuk testing swab di Bantul nantinya bisa dilakukan lebih massif.
Bahkan, "bisa seperti di Jakarta yang sudah melebihi target WHO," ucapnya.
Lebih lanjut, Mantan Wakil Direktur bidang keuangan RS Panembahan Senopati itu mengatakan, pengadaan mobil PCR dilakukan agar penanggulangan dan pengendalian Covid-19 di Bantul bisa lebih maksimal dan cepat.
• BREAKING NEWS : Satu Pasien di Bantul Meninggal Dunia Akibat Covid-19 Tanpa Disertai Komorbid
Menurut Agus, berkaca dari swab massal populasi yang menyasar di kalangan Tenaga Kesehatan beberapa waktu lalu, untuk menunggu hasilnya cukup lama.
Apalagi ketika Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) sebagai satu-satunya laboratorium pemeriksaan di DIY itu sedang krodit menerima banyak spesimen.
"Bisa menunggu lima hari, sampai seminggu," tuturnya.
Padahal pihaknya menginginkan hasil swab bisa dilakukan dengan cepat.
Menurut Agus, apabila Bantul memiliki mesin pemeriksaan sendiri melalui mobil PCR maka hasil swab bisa diketahui dengan lebih cepat.
Tidak harus menunggu lama.
Bahkan, kata dia, hari itu melakukan swab maka hari itu pula hasilnya sudah langsung diketahui.
• Bersama-sama Tanggulangi Corona, Pemkab Bantul Beri Penghargaan Semua Lurah Desa
"Dengan mobil PCR hanya butuh waktu satu jam untuk pengujian," ucap Agus.
Pihaknya menargetkan dalam sehari mobil PCR nantinya bisa melakukan pengujian mencapai 450 spesimen.
Jumlah tersebut dinilai sudah lebih dari cukup untuk menjangkau rasio penduduk di Kabupaten Bantul.
Sebelumnya, Sekda Bantul yang juga merupakan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), Helmi Jamharis mengatakan, pengadaan satu unit mobil PCR melalui usulan dari Dinas Kesehatan sudah disetujui.
Anggaran pengadaan mobil swab keliling tersebut masuk dalam APBD Perubahan, senilai Rp4,6 miliar.
Pengadaan mobil PCR dengan harapan pemetaan kasus Coronavirus Disease (Covid19) melalui pelayanan swab massal nantinya bisa berlangsung lebih cepat. (TRIBUNJOGJA.COM)