Meski Indah dan Cantik, Ternyata Bunga Edelweis Tidak Boleh Dipetik Lho
Baru-baru ini, di media sosial kembali heboh dengan video sosok perempuan memetik bunga Edelweis saat mendaki gunung. Padahal, bunga itu tidak boleh
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Hari Susmayanti
3. Mampu bertahan di tanah tandus

Uniknya, tanaman ini ternyata bisa hidup di tanah tandus lho.
Padahal, selama ini kita tahu bahwa Edelweis juga tumbuh di dataran tinggi seperti pegunungan.
Hal ini lantaran Edelweis mampu membentuk mikoriza. Ketika mikoriza terbentuk lebih banyak, maka efisiensi zat hara sebagai sumber kehidupan bisa meningkat dan menghidupinya.
4. Siapa pun yang memetik bunga Edelweis akan mendapat sanksi

Nah, ini dia alasan kenapa bunga Edelweis tak boleh dipetik.
Selain, pertumbuhannya cukup lama. Bunga Edelweis biasanya mekar di setiap bulan April hingga Agustus setiap tahunya.
Terutama saat musim hujan telah berakhir.
Populasi bunga ini semakin berkurang. Di tahun 1988 saja, sudah ada 636 batang diambil dari Taman Nasional Gunung Gede Parangrango.
Padahal, taman itu merupakan perlindungan terakhir bunga Edelweis.
Maka dari itu, Edelweis dilindungi Undang-Undang.
Bagi siapapun yang memetik bunga edelweis bisa terancam hukuman sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Hayati Ekosistem pasal 33 ayat 1.
Sementara, ayat (2) berbunyi, perubahan terhadap keutuhan zona inti taman nasional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi mengurangi, menghilangkan fungsi dan luas zona inti taman nasional, serta menambah jenis tumbuhan dan satwa lain yang tidak asli.
Diberitakan Kompas.com, 23 Juli 2017, ada sanksi pidana yang bisa menjerat pemetik Edelweis, mulai dari penjara selama lima tahun dan satu tahun.
Selain itu, mereka yang memetik bunga dikenakan denda sebesar Rp 100 juta dan Rp 50 juta.