Wabah Virus Corona
Gelombang Kedua Pandemi Virus Corona di Korea Selatan, 40 Persen Warga Senior Harus Dirawat di RS
Korea Selatan sedang dilanda gelombang kedua pandemi virus corona. Hingga kini, banyak tempat umum kembali tutup untuk menekan jumlah penyebaran di
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM - Korea Selatan sedang dilanda gelombang kedua pandemi virus corona. Hingga kini, banyak tempat umum kembali tutup untuk menekan jumlah penyebaran di negaranya.
Warga senior terus menyumbang sekitar 40 persen dari kasus COVID-19 yang baru-baru ini dikonfirmasi. Angka tersebut meningkatkan kekhawatiran pemerintah.
Sebab, lebih banyak kematian akibat virus korona karena kebanyakan orang yang menjadi sakit parah berusia 60-an atau lebih.

"Jumlah harian dari kasus yang baru dikonfirmasi perlahan menurun, tetapi warga senior berusia 60 ke atas terus mencapai sekitar 40 persen, dan sebagian besar pasien yang sakit kritis atau parah juga berada dalam kelompok usia itu," kata Kang Do Tae, Wakil Menteri Kesehatan dan Koordinator Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat, Selasa (15/9/2020) seperti dikutip Yonhap.
"Situasinya mengkhawatirkan karena semakin tua usia pasien, semakin tinggi kemungkinan berkembang menjadi kasus yang parah selama perawatan," katanya.
Negara itu melaporkan 106 kasus baru pada Selasa (15/9/2020), sehingga jumlah total kasus COVID-19 sejauh ini menjadi 22.391.
Jumlah pasien yang sakit kritis atau parah mencapai 158, lebih dari 85 persen di antaranya berusia 60 ke atas.

“Jumlah orang yang meninggal akibat COVID-19 juga terus meningkat.
Dua puluh tujuh orang telah meninggal dalam seminggu terakhir, lebih dari dua kali lipat angka dari minggu sebelumnya, ”kata Kang.
• Update Klaster Pasar Cebongan 15 September 2020 : 6 Pedagang Positif COVID-19, 9 Masih Reaktif
• Terdapat Temuan Kasus COVID-19, Pasar Cebongan Disterilisasi
Ia juga meminta warga senior untuk menahan diri dari meninggalkan rumah mereka atau mengunjungi tempat-tempat ramai seperti toko yang mengadakan acara promosi untuk suplemen kesehatan.
Dia juga menekankan bahwa kehati-hatian diperlukan karena infeksi massal baru-baru ini terjadi di institusi medis dan rumah perawatan, di mana banyak penduduk berusia dan memiliki komorbid.
Jumlah total kematian yang disebabkan oleh COVID-19 sejauh ini di Korea Selatan meningkat menjadi 367, karena empat pasien lainnya meninggal dalam 24 jam.
Kematian COVID-19 meningkat setelah virus mulai menyebar di Daegu dan Provinsi Gyeongsang Utara setelah infeksi massal di sebuah gereja Daegu pada Februari, tetapi turun menjadi tidak lebih dari satu atau dua per hari sejak Mei.

Namun, sejak pertengahan Agustus, kematian akibat COVID-19 telah dilaporkan hampir setiap hari karena pandemi menyebar dengan cepat ke seluruh wilayah metropolitan Seoul.
Kecuali 1 September, antara satu hingga lima pasien COVID telah meninggal setiap hari di bulan ini.