Update Corona di DI Yogyakarta

BREAKING NEWS : Mulai Selasa 15 September 2020, Pasar Cebongan Tutup 3 Hari

Penutupan pasar akan dilakukan selama tiga hari, mulai Selasa (15/09/2020) hingga Kamis (17/09/2020).

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Sleman 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemerintah Kabupaten Sleman akhirnya menutup Pasar Cebongan.

Penutupan pasar akan dilakukan selama tiga hari, mulai Selasa (15/09/2020) hingga Kamis (17/09/2020).

Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Harda Kiswoyo mengatakan penutupan pasar terpaksa diambil oleh Pemkab Sleman karena penularan COVID-19 di Pasar Cebongan sudah meluas. 

"Awalnya kami temukan satu kasus yang penjaga MCK (toilet), tracing bertambah 5 masih satu blok. Karena masih satu blok maka pasar tetap buka. Kemudian dilakukan tracing lebih lanjut kok banyak yang reaktif, dan sudah beda blok," katanya, Senin (14/09/2020).

BREAKING NEWS : Satu Mahasiswa Positif Covid-19, UIN Sunan Kalijaga Lockdown Satu Fakultas

Dengan penutupan tersebut, Pemkab Sleman akan melakukan sterilisasi menyeluruh.

Ia berharap dengan sterilisasi tersebut rantai penularan COVID-19 di Pasar Cebongan bisa diputus.

Pihaknya juga ingin agar ekonomi masyarakat kembali bangkit, pasca penutupan pasar tersebut.

Ia pun meminta masyarakat untuk tidak panik.

Menurut dia, kasus COVID-19 di Kabupaten Sleman justru menjadi pengingat agar masyarakat selaku menerapkan pola hidup bersih dan sehat, juga disiplin menerapkan protokol kesehatan. 

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman, Mae Rusmi mengungkapkan selama ini pihaknya telah menerapkan protokol pencegahan COVID-19 yang ketat di pasar tradisional.

Bahkan pasar tradisional menjadi area wajib masker, sehingga baik pembeli maupun pedagang wajib memakai masker.

BREAKING NEWS : Dua Orang di Pasar Cebongan Sleman Terkonfirmasi Positif COVID-19

Selain masker, pihaknya juga telah menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer agar bisa dimanfaatkan sebelum masuk pasar.

Tak hanya itu alur keluar dan masuk pembeli pun sudah diatur dan menerapkan jaga jarak. 

"Protokol pencegahan COVID-19 sudah kami terapkan, sudah kami tingkatkan termasuk setelah aktivitas pasar kami lakukan penyemprotan disinfektan. Cucu tangan dan pakai masker itu wajib. Jam operasional kami batasi, anggaran kami optimalkan untuk protokol kesehatan,"ungkapnya.

Ia pun mengimbau masyarakat dan segenap komunitas pasar untuk tetap menerapkan protokol pencegahan COVID-19.

Hal itu agar tidak ada penularan COVID-19 di area pasar tradisional. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved