Mengenal Diabetes Gestasional : Meningkatnya Kadar Gula Darah Saat Hamil, Bisa Picu Hipertensi

Diabetes gestasional ini adalah kelainan yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi yang tidak normal selama kehamilan

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
IST
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Wanita hamil rentan menderita diabetes, yakni yang disebut diabetes gestasional.

Diabetes gestasional ini adalah kelainan yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi yang tidak normal selama kehamilan. 

Ilustrasi cek gula darah.
Ilustrasi cek gula darah. (www.healthline.com)

Biasanya, wanita yang menderita diabetes gestasional selama kehamilan, kadar gula darahnya kembali normal setelah melahirkan.

Adapun penyakit ini memiliki kemungkinan 30 hingga 70 persen untuk kambuh pada kehamilan berikutnya. Selain itu, sekitar setengah dari wanita dengan diabetes gestasional mengembangkan bentuk lain dari diabetes, yang dikenal sebagai diabetes tipe 2 , dalam beberapa tahun setelah kehamilan mereka.

Diabetes gestasional sering ditemukan selama trimester kedua kehamilan. 

Kebanyakan wanita yang terkena tidak memiliki gejala, dan penyakit ini ditemukan melalui pemeriksaan rutin di dokter kandungan mereka. 

Jika tidak diobati, diabetes gestasional meningkatkan risiko tekanan darah tinggi terkait kehamilan (disebut preeklamsia ) dan kelahiran bayi secara dini (prematur).

Bayi dari ibu penderita diabetes gestasional cenderung berukuran besar (makrosomia), yang dapat menyebabkan komplikasi saat lahir. 

Bayi yang ibunya menderita diabetes gestasional juga lebih mungkin mengembangkan kadar gula darah yang sangat rendah segera setelah lahir. 

Di kemudian hari, orang-orang ini memiliki peningkatan risiko terkena obesitas, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.

Penyebab diabetes gestasional

Penyebab diabetes gestasional sangat kompleks. Kondisi ini disebabkan oleh kombinasi faktor genetik, kesehatan, dan gaya hidup yang beberapa di antaranya belum teridentifikasi.

Hormon yang disebut insulin penting dalam perkembangan diabetes gestasional. 

Insulin, yang diproduksi di pankreas, mengontrol berapa banyak glukosa (sejenis gula) yang dialirkan dari darah ke dalam sel untuk digunakan sebagai sumber energi. 

Dalam kondisi normal, ketika kadar gula darah tinggi (seperti setelah makan), pankreas melepaskan insulin untuk memindahkan kelebihan glukosa ke dalam sel, yang mengurangi jumlah glukosa dalam darah.

Sebagai bagian normal dari kehamilan, wanita mengembangkan kemampuan yang berkurang untuk merespons efek insulin, yang dikenal sebagai resistensi insulin. 

Proses ini memastikan bahwa ada cukup glukosa untuk menyediakan energi bagi janin yang sedang tumbuh. 

Saat resistensi insulin berkembang, semakin banyak insulin dibutuhkan untuk menjaga kadar gula darah dalam kisaran normal. Akibatnya, sel penghasil insulin di pankreas (disebut sel beta) menghasilkan insulin dalam jumlah yang lebih besar. 

Sel-sel ini biasanya mampu memenuhi kebutuhan tubuh akan insulin, sehingga kebanyakan wanita hamil tidak mengalami diabetes gestasional. Namun, pada beberapa wanita, sel beta pankreas tidak mampu meningkatkan produksi insulin yang cukup untuk menjaga kadar gula darah dalam kisaran normal. 

Hasilnya adalah peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia) yang menjadi ciri diabetes gestasional.

Variasi umum (polimorfisme) pada beberapa gen telah dikaitkan dengan risiko perkembangan diabetes gestasional. Karena umum, variasi ini dapat muncul pada orang dengan diabetes gestasional dan pada mereka yang tidak. 

Kombinasi dari perubahan inilah yang membantu menentukan kemungkinan seorang wanita terkena penyakit. 

Meskipun sedikit yang diketahui tentang genetika diabetes gestasional, penelitian menunjukkan bahwa gen yang terkait dengan bentuk diabetes ini tumpang tindih dengan gen yang terkait dengan diabetes tipe 2. 

Gen ini terlibat dalam pengembangan atau fungsi sel beta penghasil insulin di pankreas atau berperan dalam resistensi insulin.

Variasi genetik kemungkinan memainkan peranan dalam kombinasi dengan faktor kesehatan dan gaya hidup untuk memengaruhi risiko wanita secara keseluruhan terkena diabetes gestasional. 

Faktor risiko termasuk kehamilan sebelumnya yang dipengaruhi oleh diabetes gestasional, menjadi lebih tua (terutama di atas usia 35) selama kehamilan, atau sebelumnya pernah memiliki bayi yang besar (lebih dari 9 pon) saat lahir. 

Kondisi kesehatan lain yang mempengaruhi penyakit ini termasuk kelebihan berat badan atau obesitas, ketidakseimbangan hormon yang disebut sindrom ovarium polikistik (PCOS), dan pradiabetes (kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal yang tidak mencapai batas untuk diabetes). 

Banyak faktor risiko diabetes gestasional adalah faktor yang sama yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2. (*/MedlinePlus)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved