Pendidikan
Mahasiswa FMIPA UNY Teliti Obat Jerawat dari Daun Ciplukan
Lima mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mampu mengangkat nilai manfaat daun ciplukan.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Nova menerangkan, ide awal krim obat jerawat dari daun ciplukan terpikirkan oleh timnya sejak Februari 2020.
Saat itu, mereka melakukan riset literatur dan menemukan bahwa daun ciplukan mengandung antibakteri.
Penemuan itu pun akhirnya diikutkan dalam ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) 70 Judul yang diadakan FMIPA UNY.
“Kami berinovasi menjadikan daun ciplukan sebagai bahan pembuatan krim jerawat. Kemudian didanai FMIPA UNY lewat program PKM,” tuturnya.
Saat itu mereka mendapat bahan daun ciplukan dari petani di Bantul.
Bagi petani, daun ciplukan selalu disiangi dan dibuang.
“Jadi kami mengolah limbah itu. Namun, kendalanya daun ciplukan hanya banyak ketika musim penghujan,” ungkapnya.
Berikutnya, produk karya mereka diikutsertakan ke tingkat yang lebih tinggi, yakni PKM-Kewirausahaan 5 Bidang yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dalam program ini inovasi tersebut kembali meraih pendanaan hingga Rp5 juta.
Dikarenakan pandemi, Nova dan tim hanya dituntut untuk membuat produk dan tidak sampai menjualnya.
Tantangan selama pembuatan produk pun harus mereka hadapi.
Di tengah pandemi, kelima anggota tim tersebar di kampung halaman masing-masing, bahkan tidak ada yang berada di DIY.
Mereka terpaksa membuat produk berjauhan, di tempat masing-masing.
• UNY Masuk Klaster I Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia
“Semua harus membuat produk. Kami berkomunikasi lewat Google Meet dan WhatsApp Group. Ada yang di Cilacap, Ponorogo, Medan. Yang dari Prodi Pendidikan Matematika pun harus bisa membuat krim,” bebernya.
Hingga kini, menurut Nova, untuk bisa dikomersialkan produk ini harus melewati uji laboratorium terlebih dahulu serta sertifikasi dari BPOM.
“Tapi sudah ada anggota kami yang mencoba langsung produk ini. Ia merasakan ada perubahan pada jerawat di wajah, jadi lebih kempes dan enak. Krimnya pun tidak terlalu cair atau terlalu padat,” ungkapnya.