Gunungkidul

Kendala Jaringan Telekomunikasi Sebabkan E-Ticketing Wisata Gunungkidul Urung Terwujud

Pemkab Gunungkidul sudah lama menggaungkan wacana sistem E-Ticketing untuk akses destinasi wisata. Dinas Pariwisata (Dispar) menjadi Organisasi Peran

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando
Gerbang Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) untuk kawasan wisata Pantai Baron-Sundak di Kapanewon Tanjungsari, Gunungkidul. Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul sejak lama mewacanakan sistem E-Ticketing untuk akses wisata. Namun wacana ini masih terkendala sulitnya jaringan telekomunikasi hingga jaringan listrik yang tidak stabil 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul sudah lama menggaungkan wacana sistem E-Ticketing untuk akses destinasi wisata. Dinas Pariwisata (Dispar) menjadi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ditunjuk untuk melaksanakan hal tersebut.

Namun Kepala Dispar Gunungkidul Asti Wijayanti menyebut wacana sejak 2019 itu belum bisa diwujudkan sampai saat ini. Sebab ada sejumlah kendala dalam prosesnya.

"Kendala utama tentu jaringan telekomunikasi yang belum merata serta pasokan listrik yang belum stabil," jelas Asti dihubungi pada Jumat (11/09/2020).

Padahal Asti mengatakan pihaknya sudah menyiapkan program untuk penerapan E-Ticketing.

Salah satunya bekerjasama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY untuk pembayaran non-tunai alias cashless.

Jelang Musim Hujan, Petani di Gunungkidul Diimbau Persiapkan Masa Tanam

Menurut Asti, jaringan telekomunikasi sangat penting untuk kelancaran pengecekan tiket saat berada di pintu masuk retribusi destinasi wisata.

Namun sejumlah destinasi saat ini masuk wilayah blank-spot alias sulit menerima sinyal internet.

"Masalah ini sudah kami sampaikan ke Pemkab Gunungkidul serta Dispar DIY, termasuk ke sejumlah OPD terkait," ujarnya.

Masalah blank spot ini sebelumnya juga sudah diakui oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Gunungkidul, Kelik Yunianto.

Namun pihaknya sudah menyiapkan program percepatan untuk mengatasinya.

Kelik mengatakan Pemkab Gunungkidul menargetkan adanya 1.000 titik jaringan internet di seluruh wilayah, terutama di area blank spot.

Upaya ini diwujudkan dengan 3 skema.

Operasi Yustisi, Polres Gunungkidul Bagikan 3 Ribu Masker di Wonosari

"Bisa memanfaatkan dana desa, menggandeng investor, atau memanfaatkan program dari pemerintah pusat," jelas Kelik.

Program yang dimaksud adalah Bakti Kominfo RI.

Bentuknya berupa upaya yang dilakukan berupa membangun tower Base Transceiver Station (BTS) kecil di wilayah sulit sinyal.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved