Bantul
Polisi Ajak Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Bantul Bagi-bagi Masker
Pembagian masker dengan sasaran para pengguna jalan itu, sebagai bentuk komitmen dan penegasan kembali, pentingnya mematuhi protokol kesehatan dalam s
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kepolisian Resor (Polres) Bantul bekerjasama dengan Kodim 0729/Bantul mengajak Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati Bantul, Suharsono - Totok Sudarto dan Abdul Halim Muslih - Joko Purnomo, ikut dalam gerakan pembagian masker di simpang empat Klodran, Kamis (10/9/2020).
Pembagian masker dengan sasaran para pengguna jalan itu, sebagai bentuk komitmen dan penegasan kembali, pentingnya mematuhi protokol kesehatan dalam setiap tahapan Pilkada.
Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono menyampaikan, tahapan Pilkada tahun ini dilangsungkan ditengah situasi pandemi Coronavirus Disease (Covid-19).
Sebab itu, perlu ada gerakan serentak pemakaian dan pembagian masker untuk menggugah kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan.
"Harapan kita, pelaksanaan pilkada Bantul bisa berjalan dengan aman, damai dan sehat," kata dia.
• Daftar Pemilih Sementara di Pilkada Bantul Sebanyak 705.651 Orang
Selain kedua Bapaslon, dalam kesempatan itu, dihadiri pula oleh Sekda Bantul Helmi Jamharis selaku ketua Gugus Tugas Percepatan penanganan Covid-19 Bantul dan panitia penyelenggara pemilu.
Ada Bawaslu dan KPU Bantul. Mereka secara simbolis ikut membagikan masker kepada masyarakat.
Menurut Kapolres, ada sekitar 2.000an masker yang dibagikan kepada masyarakat dibeberapa titik lokasi.
Salah satu titik pembagian masker ada disimpang empat Klodran, di mana melibatkan Bapaslon yang akan berlaga di Pilkada Bantul.
Harapannya, kata dia, aksi tersebut bisa menjadi contoh baik dimasyarakat.
"Ketika calonnya sadar (memakai masker) maka mereka (pengusung dan pendukung) akan sadar juga untuk mematuhi protokol kesehatan," ungkap dia.
Sementara itu, Ketua KPU Bantul Didik Joko Nugroho mengatakan, gerakan pembagian dan memakai masker serentak merupakan bagian dari evaluasi Pilkada Serentak 2020.
Di mana salah satu tahapan yang sudah dilakukan adalah pendaftaran Bakal Calon (Balon).
Ia tidak memungkiri, pada tahap pendaftaran balon tersebut, sempat terjadi kerumunan.
Meksipun, diakuinya, kerumunan itu terjadi di luar komplek kantor KPU.
Bukan hanya di Bantul tetapi kerumunan pada saat pendaftaran menurutnya hampir terjadi di semua daerah yang menggelar hajatan Pilkada.
• Sekda DIY Sesalkan Banyak Warga yang Masih Abai Pakai Masker
Sebab itu, kata Didik, kejadian itu menjadi perhatian serius dan kegelisahan bersama hingga level Nasional.
Menurut dia, perlu ada langkah konkret untuk mengantisipasi kerumunan pada tahapan Pilkada berikutnya.
Salah satu caranya dengan gerakan membagikan dan memakai masker yang melibatkan bakal pasangan calon.
Tujuannya, "untuk menegaskan kembali pentingnya mematuhi protokol kesehatan dalam tahapan selanjutnya," ujar Didik.
Pihaknya mengungkapkan bahwa syarat Pilkada serentak 2020 kembali berjalan di tengah Pandemi ada dua hal.
Yaitu, dengan protokol kesehatan ketat dan menjunjung asas demokratis.
Ia berharap selain gerakan memakai masker nantinya, --saat ini sedang digodok--ada semacam gerakan deklarasi ataupun fakta integritas untuk dipatuhi bersama oleh masing-masing Paslon dan para pengusungnya.
Substansi fakta integritas itu, menurutnya, berpijak pada tiga hal. "Pilkada harus aman, lancar, dan sehat," ucap Didik.(TRIBUNJOGJA.COM)