Yogyakarta

Waspadai DBD dan Leptospirosis di Musim Penghujan

Di tengah pandemi yang masih melanda, sudah sepatutnya masyarakat waspada agar terhindar dari berbagai macam risiko penyakit.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Ari Nugroho
pexels.com
Ilustrasi Hujan 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Musim penghujan di DIY diperkirakan akan masuk mulai Oktober mendatang.

Di tengah pandemi yang masih melanda, sudah sepatutnya masyarakat waspada agar terhindar dari berbagai macam risiko penyakit.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu menyebutkan, saat musim penghujan penyakit yang berpotensi muncul lebih tinggi adalah deman berdarah dengue (DBD) dan leptospirosis.

Menurutnya, di musim penghujan angka kasus DBD biasanya meningkat dibanding biasanya.

“DBD biasanya naik sejak Oktober sampai Maret. Masyarakat harus terus melakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk, genangan air jangan sampai ada,” ujarnya kepada Tribunjogja.com, Selasa (8/9/2020).

Petakan Wilayah Rawan Bencana, Musim Hujan Mendatang BPBD DIY Waspadai Dua Hal Ini

Selain itu, leptospirosis menjadi penyakit lainnya yang perlu lebih diwaspadai saat musim penghujan.

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans pada urin atau darah hewan yang terinfeksi bakteri tersebut.

“Tikus banyak berkembang biak di musim hujan. Kencing tikus perlu diwaspadai. Pencegahannya lebih kepada meminimalisir sampah dan makanan sisa. Intinya menjaga kebersihan lingkungan,” ungkap Endang.

Ia melanjutkan, kepada para pekerja yang berisiko terkena kencing tikus ini, semisal petugas kebersihan, petani, pengatur taman, dianjurkan menggunakan alat pelindung diri berupa sarung tangan dan sepatu boots.

“Kalau ada luka ditutup. Karena pada luka bakteri lebih mudah berkembang,” imbuhnya.

Endang menjelaskan, saat musim penghujan masyarakat juga perlu meningkatkan daya tahan tubuh. Sebab, virus lebih mudah berkembang di tempat yang sejuk.

BMKG Yogyakarta Ingatkan Petani dan Warga Bantaran Sungai Bersiap Hadapi Musim Hujan Mendatang

“Di suasana sejuk virus mudah berkembang biak. Makanya untuk menghindari Covid-19 sebaiknya tidak berada di ruang ber-AC. Untuk meningkatkan imunitas caranya dengan melakukan Germas (gerakan masyarakat hidup sehat), yaitu dengan makan makanan bergizi, olahraga. Selain juga PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat),” tuturnya.

Endang menambahkan, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta pada tahun ini tetap akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengantisipasi penyakit di musim penghujan.

Namun, berbeda dari sebelumnya yang mengumpulkan kerumunan, di tahun ini akan dilakukan secara daring melalui media sosial.

“Kalau tahun kemarin selain surat edaran dari Walikota dan sosialisasi, ada gerakan Jumat bersih. Mungkin sekarang lebih kepada grup-grup untuk menghindari kerumunan. Kalau tahun lalu di Puskesmas, di kelurahan, sekarang lewat media sosial,” ungkapnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved