Tokopedia Gulirkan Program Pemberdayaan UMKM Lokal Perempuan dan Difabel di Yogya
Program tersebut, dihadirkan sebagai bentuk apresiasi terhadap para pelaku UMKM, yang mampu memberikan sumbangsih nyata, untuk perekonomian Tanah Air.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Program pemberdayaan UMKM lokal, khususnya UMKM perempuan dan difabel di Yogyakarta, digulirkan oleh Tokopedia bersama Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) dan Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil-Mikro (ASPPUK).
Program tersebut, dihadirkan sebagai bentuk apresiasi terhadap para pelaku UMKM, yang mampu memberikan sumbangsih nyata, untuk perekonomian Tanah Air. Oleh sebab itu, keberlangsungan UMKM harus senantiasa didorong agar berkembang pesat.
Beberapa UMKM lokal Yogyakarta yang disertakan dalam program ini antara lain, Sabun Langis besutan Yomi Windri Asni asal Bantul, kemudian Kerajinan Wayang Sodo, milik Rofitasari Rahayu, seorang penyandang disabilitas tunarungu dari Gunungkidul.
Dalam Virtual Press Conference: Perempuan Wirausaha Tangguh dan Kreatif, Selasa (8/9/20), Yomi pun mengaku sangat terbantu dengan keberadaan program ini. Sebab, di sini dirinya banyak belajar soal platfrom digital yang mampu mendongkrak penjualan produk.
"Saya kini mengenal platform digital. Kita masih didampingi supaya volume penjualan meningkat. Manfaatnya langsung terasa, mulai dari awal membuat akun, cara foto produk yang menarik, sampai proses menyelesaikan pesanan. Detail dan mudah diikuti," terangnya.
VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak mengatakan, saat ini Tokopedia menjadi rumah bagi hampir 9 juta pelaku usaha tanah air. Pada masa pandemi Covid-19 para pelaku usaha yang bergabung bahkan bertambah jumlahnya, dengan angka mencapai 2 juta.
"Dengan memanfaatkan digital diharapkan makin banyak masyarakat menggunakan produk buatan Indonesia, dan mendukung UMKM lokal. Kolaborasi dengan CCFI, serta ASPPUK ini karena kita punya semangat sama, untuk memberdayakan UMKM," ungkapnya.
Sementara Deputy Director ASPPUK, Mohammad Firdaus menjelaskan, program semacam ini memiliki banyak sekali manfaat dan sudah lama diidam-idamkan oleh para pelaku UMKM. Selain di Yogyakarta, pendampingan tersebut juga dilaksanakan di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
"Mudah-mudahan ya, ke depan tiga provinsi ini bisa menjadi percontohan. Ini kerja sama yang sangat ditunggu ibu-ibu di kampung-kampung, jangan sampai mereka hanya jadi penonton belaka," katanya.
