Update Corona DI Yogyakarta

Penularan COVID-19 Klaster Warung Soto: 1 Pembeli Positif, 13 Lapor dan Masih Tunggu Jadwal Swab

Penularan COVID-19 dari klaster tersebut tidak hanya penjualnya tetapi juga mulai merambah seorang pembeli asal Kabupaten Bantul

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
Dok Humas Sleman
ILUSTRASI - Tenaga medis saat melayani rapid test massal di GOR Pangukan selasa (12/5/2020) 

"Ya, hari ini hasil tracing terhadap kasus itu ditemukan 10 orang positif. Mereka adalah keluarga dan karyawan Soto Lamongan. Jadi, kasus ini sudah menjadi klaster baru di Kota Yogya," ucapnya, Sabtu (30/8/2020) malam.

Heroe pun menegaskan, tracing terhadap kontak erat dari para pasien positif corona tersebut, masih terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.

Sehingga, bisa dimungkinkan, sebaran Covid-19 di lingkup warung ini belum berhenti pada tambahan 10 kasus itu.

"Untuk kasus di warung Soto Lamongan itu, sudah kami lakukan swab test pada 19 orang. Sampai sejauh ini, masih terdapat juga satu anggota keluarga di rumah yang belum menjalani swab test," terangnya.

Di samping itu, pria yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Yogya tersebut mengimbau kepada seluruh pembeli di warung Soto Lamongan depan XT Square terutama selama periode bulan Agustus, agar segera melaporkan kondisi, sekaligus menceritakan kronologi kunjungannya.

"Segera periksa di layanan kesehatan terdekat, agar kami bisa secepatnya melakukan blocking supaya kasus ini tidak menyebar kemana-mana," tandas Heroe.

Oleh sebab itu, seandainya pengunjung belum memeriksa kondisinya di faskes, baik rumah sakit maupun Puskesmas, diharapkan bisa menjalani isolasi mandiri dahulu di rumah.

Yakni, dengan tidak keluar rumah, tetap memakai masker dan membatasi sentuhan pada perabotan.

"Paling tidak, itu wajib dilakukan selama 14 hari. Untuk memastikan apakah menjalani isolasi mandiri, atau tidak, memang harus segera datang ke layanan kesehatan terdekat dan ceritakan kasusnya," ujarnya.

Dengan adanya kasus ini, ia pun meminta kepada seluruh pelaku usaha di bidang kuliner, mulai dari kaki lima sampai level kafe dan restoran, supaya lebih mengetatkan protokol kesehatan di lingkungannya.

Pemkot Yogyakarta, imbuhnya, tak akan tinggal diam dan bakal menyikapi hal ini.

"Kami giatkan monitoring, serta pemeriksaan lebih ketat terhadap semua layanan publik. Ya, itu kita lakukan, untuk memastikan (para pelaku usaha) menjalankan protokol Covid-19 dengan baik, dengan benar dan sungguh-sungguh," pungkas Heroe.

Diberitakan sebelumnya, sebuah warung Soto Lamongan di Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, harus dihentikan operasinya pada Senin (24/8/2020) lalu.

Hal itu setelah satu orang pedagangnya diketahui terkonfirmasi positif Covid-19.

Upaya tracing pun telah dilakukan, untuk menghindari persebaran kasus.

Pedagang warung soto diketahui tertular corona, setelah mengalami gejala demam sejak 9 Agustus lalu.

Kemudian, yang bersangkutan berinisiatif memeriksakan kondisinya di rumah sakit.

Sesuai protokol, dia pun harus menjalani swab test dan dinyatakan positif pada 24 Agustus 2020 lalu. 

(*/ Tribun Jogja /aka )

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved