Nabung Setiap Hari Selama 10 Tahun, Pengamen di Probolinggo Ini Mampu Berangkatkan Ibunya Naik Haji

TRIBUNJOGJA.COM, PROBOLINGGO - Kisah pengamen asal Probolinggo ini mungkin bisa menjadi contoh bagi semua umat muslim.

Bagaimana tidak, pengamen bernama Slamet Effendy ini mampu memberangkatkan ibunya untuk menunaikan ibadah haji dari hasilnya mengamen.

Slamet berhasil mengumpulkan uang untuk mendaftarkan ibunya naik haji selama sepuluh tahun.

Tak hanya sang ibu, Slamet sendiri juga sudah mendaftar untuk naik haji.

Warga Desa Kerpangan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo setiap hari selalu menyisihkan uang hasilnya mengamen untuk ditabung.

Setiap hari, selama 10 tahun, Slamet menyisihkan uang antara Rp20.000-Rp 25.000 untuk memberangkatkan ibunya naik haji.

"Saya nabung 10 tahun. Tiap hari nabung ke ibu Rp 20.000-25.000. Tabungannya disimpan ibu.

• Cerita Kriminal Motor Harley Dicuri, Lupa Cabut Kunci hingga Pura-pura Beli

• Misteri Mayat Pria Diikat Kabel Cas dan Ada Benda Ini Dijempol Tangan

Kalau sudah banyak, uang recehan ditukar ke toko," ujar Slamet, dengan bahasa Madura, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/9/2020).

"Oleh ibu disimpan di tas kresek dan disimpan di rumah sampai banyak," kata Slamet menambahkan.

Setiap hari Slamet ngamen dari subuh hingga malam di pintu tol keluar Leces Pasuruan-Probolinggo (Paspro).

Dia berangkat dengan jalan kaki. Biasanya Slamet pulang ke rumah saat shalat zuhur dan makan siang.

Pria yang tidak bisa baca tulis ini telah mendaftarkan ibunya berangkat haji pada 2018 lalu.

Kemudian dia mendaftarkan diri Kamis (3/9/2020).

Slamet diperkirakan berangkat pada tahun 2045, sedangkan ibunya tahun 2043.

Yuyun, tetangga Slamet mengatakan, ia dan perangkat desa setempat mengantarkan Slamet mendaftar haji.

Sejak kecil, kata Yuyun, Slamet memang bercita-cita berangkat haji bersama ibunya.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "10 Tahun Nabung dari Hasil Ngamen di Pintu Tol, Slamet Mampu Berangkatkan Ibunya Naik Haji