Gunungkidul
Musim Kering, Kera di Suaka Margasatwa Paliyan Dapat Dropping Air untuk Minum
Pada kaki sejumlah pohon, terdapat baskom-baskom kecil, yang diisi Wagiran oleh air tersebut. Lalu ia menirukan suara kera, memanggil primata yang ti
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Ari Nugroho
Mereka terbagi dalam 5 koloni, terdiri atas 100 ekor per koloninya.
Jika musim kemarau tiba, ratusan kera tersebut lalu menyebar untuk mencari sumber air yang ada.
Tak jarang, mereka pun masuk ke lahan pertanian warga sekitar demi mencari minum.
Menurut Gunawan, kawasan Suaka Margasatwa Paliyan berbatasan langsung dengan lahan pertanian milik warga sekitar.
Para kera ini pun diketahui tidak semuanya tinggal dalam batas-batas hutan.
"Itu sebabnya kami sediakan air di berbagai titik untuk diminum oleh mereka, agar tidak mengganggu lahan pertanian," ujarnya.
Gunawan menyebut populasi kera ekor panjang di Paliyan tergolong stabil setiap tahunnya.
Berbagai upaya dilakukan untuk menjaga populasi hewan bernama latin Macaca fascicularis ini.
Salah satunya dengan menanam ribuan pohon berbagai jenis buah-buahan seperti pisang hingga nangka untuk pakan kera.
Para petani pun turut diajak menanam pohon buah tersebut di lahan pertanian mereka.
Selain menjaga populasi kera, cara ini dianggap ampuh untuk mencegah kera menyerang lahan pertanian warga.
Secara umum petani pun turut mendukung cara tersebut.
"Hanya terkadang masih ada petani yang memanen buah secara berlebihan, jadi keranya tidak kebagian," ungkap Gunawan.(TRIBUNJOGJA.COM)