Kasus Virus Corona di Jakarta Melonjak, Sehari Tambah 1.114, Riwayatnya Terpapar Saat Libur Panjang

Kasus Virus Corona di Jakarta Melonjak, Sehari Tambah 1.114, Riwayatnya Terpapar Saat Libur Panjang

Editor: Hari Susmayanti
Shutterstock
Ilustrasi sebaran kasus Virus Corona di Indonesia. 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Pemerintah DKI Jakarta harus kembeli bekerja keras untuk menekan angka penularan virus Corona di ibu kota.

Sebab, angka penularan Covid-19 dalam beberapa hari terakhir di Jakarta, trennya terus mengalami kenaikan.

Bahkan pada Minggu (30/8/2020), jumlah kasus baru yang terdeteksi mencapai 1.114 orang.

Tentunya kenaikan pasien positif virus Corona di atas 1000 kasus perhari itu menjadi angka yang cukup mengkhawatirkan.

Perlu langkah cepat untuk menekan agar kasusnya bisa turun secepat mungkin.

Dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com, dari total akumulasi kasus baru pada Minggu (30/8/2020) sebanyak 1.114 positif, sebanyak 385 kasus adalah akumulasi data 7 hari sebelumnya yang baru dilaporkan.

Sebagian besar kasus baru tersebut proses terinfeksinya terjadi saat libur panjang akhir pekan (long weekend) pada rentang waktu 16 - 22 Agustus 2020.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 70 persen kasus positif pada hari Minggu adalah kasus yang diambil spesimen pada tanggal 24 dan 25 Agustus 2020.

Warung Soto Klaster Baru Covid-19 di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

Data Terkini Pasien Positif Virus Corona DIY 1.397 Kasus: Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, GK & KP

Ia menjelaskan, jika dihitung mundur, masa inkubasi tersering adalah 6 hari (inkubasi adalah lama waktu dari virus masuk sampai dengan menimbulkan gejala), lalu pasien mengakses pemeriksaan PCR 1-2 hari kemudian, maka periode penularan tertinggi terjadi pada 16-17 Agustus 2020.

“Angka pengambilan spesimen pada 27 Agustus juga cukup tinggi, perlu dipertimbangkan efek long weekend 2 minggu berturut-turut. Perlu adanya kewaspadaan dan usaha bersama, baik oleh Pemerintah maupun masyarakat, dalam melihat tren kenaikan kasus ini,” ujar Dwi dalam siaran pers, Minggu (30/8/2029) sore.

Selain itu, Dwi juga menyampaikan, untuk penambahan kasus hari ini, 57 persen di antaranya atau sebanyak 630 kasus baru adalah hasil tracing Puskesmas yang melakukan pemeriksaan kepada kontak erat pasien positif.

Tracing ratio di DKI Jakarta saat ini adalah 6, artinya dari 1 kasus positif, rata-rata 6 orang kontak erat akan diperiksa/dites PCR.

Berdasarkan active case finding yang dilakukan Puskesmas, ditemukan 6 kasus baru.

Sementara, dari passive case finding di RS dan klinik ditemukan sebanyak 478 kasus baru.

Tingkat kematian (Case Fatality Rate atau CFR) hingga 30 Agustus 2020 di DKI Jakarta adalah 3 persen.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved