Warung Soto Klaster Baru Covid-19 di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

penularan Covid-19 di lingkup warung Soto Lamongan yang berlokasi di Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta semakin meluas.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com | Hasan Sakri
MURAL LAWAN COVID-19. Sebuah mural yang bercerita tentang perlawanan terhadap covid terpajang di jalan Bugisan, Kota Yogyakarta, Selasa (21/7/2020). Peran masyarakat menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari sangat penting dalam mencegah penyebaran pandemi Covid-19 dimana saat ini angka kasus positif di Indonesia telah melampaui angka kasus di Tiongkok. 

Tribunjogja.com Yogyakarta -- Penularan Covid-19 di lingkup warung Soto Lamongan yang berlokasi di Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta semakin meluas. 

Tercatat, hingga Sabtu (30/8/2020) malam, ditemukan 10 tambahan kasus positif, setelah dilakukan tracing secara intensif.

Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, kesepuluh orang itu meliputi keluarga hingga karyawan rumah makan itu.

Dengan tingkat sebaran masif, fenomena ini disebutnya sebagai klaster baru.

"Ya, hari ini hasil tracing terhadap kasus itu ditemukan 10 orang positif. Mereka adalah keluarga dan karyawan Soto Lamongan. Jadi, kasus ini sudah menjadi klaster baru di Kota Yogya," ucapnya, Sabtu (30/8/2020).

Menkopolhukam RI, Mahfud MD, saat berolahraga pagi sambil membagikan masker kepada warga di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Minggu (30/8/2020).
Menkopolhukam RI, Mahfud MD, saat berolahraga pagi sambil membagikan masker kepada warga di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Minggu (30/8/2020). (Tribun Jogja/ Hasan Sakri Ghozali)

Heroe pun menegaskan, tracing terhadap kontak erat dari para pasien positif corona tersebut, masih terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.

Sehingga, bisa dimungkinkan, sebaran Covid-19 di lingkup warung ini belum berhenti pada tambahan 10 kasus itu.

"Untuk kasus di warung Soto Lamongan itu, sudah kami lakukan swab test pada 19 orang. Sampai sejauh ini, masih terdapat juga satu anggota keluarga di rumah yang belum menjalani swab test," terangnya.

Di samping itu, pria yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Yogya tersebut mengimbau kepada seluruh pembeli di warung Soto Lamongan XT Square selama periode bulan Agustus, agar segera melaporkan kondisi, sekaligus menceritakan kronologi kunjungannya.

"Segera periksa di layanan kesehatan terdekat, agar kami bisa secepatnya melakukan blocking supaya kasus ini tidak menyebar kemana-mana," tandas Heroe.

Oleh sebab itu, seandainya pengunjung belum memeriksa kondisinya di faskes, baik rumah sakit maupun Puskesmas, diharapkan bisa menjalani isolasi mandiri dahulu di rumah.

Yakni, dengan tidak keluar rumah, tetap memakai masker dan membatasi sentuhan pada perabotan.

"Paling tidak, itu wajib dilakukan selama 14 hari. Untuk memastikan apakah menjalani isolasi mandiri, atau tidak, memang harus segera datang ke layanan kesehatan terdekat dan ceritakan kasusnya," ujarnya.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi (TRIBUNJOGJA.COM / Christi Mahatma Wardhani)

Dengan adanya kasus ini, ia pun meminta kepada seluruh pelaku usaha di bidang kuliner, mulai dari kaki lima sampai level cafe dan restoran, supaya lebih mengetatkan protokol kesehatan di lingkungannya.

Pemkot, imbuhnya, tak akan tinggal diam dan bakal menyikapi hal ini.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved