Bantul

Dinilai Sebagai Sosok 'Entengan,' Partai Gelora Dukung Halim-Joko di Pilkada Bantul

Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, resmi menyatakan sikap dukungan untuk Pilkada Bantul kepada bakal pasangan calon (Bapaslon) Abdul Halim Mu

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Partai Gelora Indonesia memberikan dukungan resmi kepada pasangan Abdul Halim Muslih dan Joko Purnomo di Pilkada Bantul. Dukungan secara simbolis dengan penyerahan bibit pisang dan satu tundun pisang di kampung Nyamplung, Kradenan, Srimulyo, Piyungan Bantul 

Mayoritas pengurusnya merupakan anak-anak muda.

"Kami belum ada kursi di legislatif, tetapi kami diajak berdialog dan diajak berkomunikasi untuk membangun Bantul," ujar dia.

Dida tidak menampik bahwa sebagai entitas partai politik baru dirinya ingin berkontribusi di Pilkada Bantul.

Bahkan sempat berkomunikasi dan mendorong munculnya poros tengah sebagai calon pemimpin alternatif.

Tujuannya agar dapat mengurangi resiko gesekan dan pembelahan di masyarakat.

Partai Gelora Sleman Silaturahmi ke Kustini Sri Purnomo, Beliau Sosok Tepat Menjawab Tantangan

Namun semua harapan itu pupus.

Sejumlah partai politik pemilik kursi legislatif masing-masing merapat dan berkoalisi dengan bakal calon yang sudah ada.

Termasuk Partai Gelora, akhirnya memutuskan mendukung dan berkolaborasi dengan Abdul Halim Muslih - Joko Purnomo.

"Kami melihat beliau sosok yang entengan, ramah, mau turun ke bawah dan merakyat," tuturnya.

Sementara itu, Abdul Halim Muslih bersama Joko Purnomo hadir di kegiatan deklarasi Partai Gelora bersama masyarakat kampung Nyamplung itu memakai batik.

Keduanya seragam. Terlihat serasi.

Bahkan, keduanya sempat menghibur masyarakat yang hadir dengan duet.

Halim bermain gitar dan Joko Purnomo bernyanyi.

Halim mengungkapkan, untuk membangun Kabupaten Bantul yang lebih unggul, adil dan sejahtera tidak bisa diraih sendirian karena kuncinya adalah sinergi.

Menurut dia, dukungan dari Partai Gelora yang didominasi oleh anak-anak muda itu, diharapakan dapat memecah kebuntuan, menjadi mitra yang inovatif, sekaligus meningkatkan kekuatan koalisi.

Baginya, semakin banyak elemen yang bergabung akan semakin memudahkan mewujudkan cita-cita bersama.

"Bantul ini milik orang banyak. Semakin banyak yang bergabung akan memudahkan untuk mengatur dan mengarahkan Bantul lebih unggul. Karena disonggo dan dipikirkan bareng-bareng," ucap dia. (TRIBUNJOGJA.COM | Ahmad Syarifudin)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved