Keluh Kesah Tukang Duplikat Kunci di Kota Yogya, Omset Turun Drastis Selama Pandemi Corona
Keluh Kesah Tukang Duplikat Kunci di Kota Yogya, Omset Turun Drastis Selama Pandemi Corona
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Jasa duplikat kunci di Kota Yogyakarta mengalami guncangan cukup berat selama pandemi virus corona.
Selama pandemi corona, permintaan jasa duplikat kunci mengalami penurunan drastis .
Salah seorang tukang duplikat kunci di jalan Colombo, kota Yogyakarta, Sofian (28) mengaku pandemi Corona membuat omsetnya menurun signifikan.
"Sebelum adanya pandemi masih mampu mengantongi Rp100 ribu hingga Rp200 ribu per hari. Kini, untuk mendapatkan penghasilan Rp50 ribu saja sudah sulit," ujarnya kepada Tribujogja.com, pada Selasa (25/08/2020).
Kebanyakan pengguna jasa miliknya mayoritas dari kalangan mahasiswa.
Biasanya, untuk keperluan pembuatan kunci indekos atau kendaraan bermotor.
• UMKM Disuntik Dana, Dewan Ingin Pemda DIY Tak Tutup Mata
• Daftar 35 Destinasi Wisata di Kabupaten Magelang yang Telah Buka Kembali
"Kebanyakan pelanggan saya itu mahasiswa. Biasanya, mereka duplikat kunci kamar (indekos) atau motor. Kini, mahasiswa sudah tak melakukan pembelajaran secara normal. Alhasil, usaha saya pun tak ada yang melirik," ucapnya.
Adapun harga kunci yang dijual olehnya dibanderol mulai harga Rp7 ribu hingga Rp20 ribu. Sedangkan, untuk biaya reparasi dimulai dari harga Rp5 ribu atau menyesuaikan tingkat kerusakan.
Sementara itu, untuk material kunci didapatkannya dari wilayah Jakarta sedangkan mesin pengukir kunci didapat dari Surabaya.
"Pasokan kunci saya dapat dari Jakarta, kalau belinya berapa banyak tidak tentu jumlahnya tergantung kebutuhan. Kayak sekarang ini, sudah hampir 5 bulan saya tak ambil persediaan material kunci baru, karena memang tak ada pembelinya," pungkasnya. (Tribunjogja/Nanda Sagita Ginting)