Update Corona di DI Yogyakarta

Dinpar Sleman Upayakan 3 Kegiatan untuk Dongkrak Ekonomi

Dinas Pariwisata Sleman masih mengupayakan kegiatan pariwisata untuk mendongkrak ekonomi masyarakat Sleman.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Christi Mahatma Wardhani
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Sudarningsih memberikan keterangan pada media di Hotel Alana, Selasa (25/08/3030). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dinas Pariwisata Sleman masih mengupayakan kegiatan pariwisata untuk mendongkrak ekonomi masyarakat Sleman. 

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Sudarningsih mengatakan ada tiga event yang masih akan dipertahankan untuk mendongkrak pariwisata dan ekonomi masyarakat.

Ketiga event tersebut adalah Sleman Temple Run, Tour de Merapi, dan Sapta Pesona

Sleman Temple Run kata dia rencananya akan diselenggarakan pada 27 September mendatang, bertepatan dengan hari pariwisata internasional.

Promosi Pariwisata Sleman, Sinergi Pemerintah dan Media Sangat Penting

Rencananya akan dimulai dan berakhir di Banyunibo, Sleman.

"Dalam menggerakkan ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19 ini, kami tetap mengupayakan tiga event ini,"katanya usai seminar terbatas Strategi Promosi Pariwisata Sleman Era New Normal dalam Sudut Pandang Media Massa di Hotel Alana, Selasa (25/08/2020).

"Sejak pandemi COVID-19 Dinas Pariwisata tidak melakukan kegiatan promosi pariwisata. Terakhir adalah Jogja Heboh, Maret kemarin. Makanya kami berharap tiga kegiatan itu bisa dilakukan,"sambungnya.

Ia melanjutkan saat ini pihak masih berkoordinasi dengan pihak terkait, agar kegiatan tersebut aman dilakukan meskipun di tengah pandemi.

"Kami masih koordinasi dengan trail runners, nanti bagaiamana teknisnya. Kalau saat berlari mungkin bisa menjaga jarak. Tetapi nanti kalau setelah lari itu yang harus dipikirkan, supaya tidak berkerumun,"lanjutnya.

Menurut dia, Sleman Temple Run sangat diminati oleh wisatawan.

Bahkan wisatawan mancanegara, terbukti ada salah satu peserta adalah warga negara asing (WNA). 

"Yang mendaftar sudah 500 peserta, ada yang WNA, tetapi selama ini tinggal di Indonesia. Ada juga peserta dari berbagai kota di Indonesia. Protokol harus tetap berjalan. Makanya kami koordinasikan betul-betul. Surat rapid tes juga wajib," ujarnya.

Ratusan Warga Sleman Terjaring Operasi Karena Tidak Pakai Masker

Selain Sleman Temple Run, dalam waktu dekat Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman akan melaksanakan Tour de Merapi.

Konsep yang diusung masih sama, yaitu dengan mengendarai sepeda motor. 

Dalam Tour de Merapi, peserta akan diajak untuk mengunjungi desa wisata yang ada di Kabupaten Sleman.

Dengan demikian, secara tidak langsung akan membangkitkan ekonomi desa wisata dan masyarakat di sekitar desa wisata.

Selain untuk destinasi wisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman akan mendongkrak usaha jasa pariwisata lain, seperti hotel dan restoran dalam lomba Sapta Pesona.

Berbeda dengan tahun lalu yang mengedepankan layanan publik, Sapta Pesona kali ini merujuk pada penerapan protokol kesehatan.

"Jadi nanti akan kami lihat bagaimana protokol ini diterapkan. Memang berbeda dengan tahun sebelumnya. Harapannya dengan bisa diakan kegiatan ini ekonomi masyarakat bisa bangkit," tutupnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved