Inilah Pembagian Wilayah Jalur Tol Bawen-Yogyakarta-Solo, Ada Tiga Seksi
seksi I di antaranya dimulai dari Boyolali, Karanganyar, Klaten dan tersambung ke Sleman dengan total desa yang terdampak mencapai 60 desa
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
lihat foto
Tribunjogja.com Yogyakarta ----- Kelanjutan Proyek Pembangunan Tol Bawen-Yogyakarta-Solo kian dekat dengan realisasi target yang telah ditentukan.
Setelah Izin Penetapan Lokasi (IPL) disetujui Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X, proses pembangunan pun kian mulus.
September mendatang pengukuran lahan akan dilaksanakan, dengan target penyelesaian selama 30 hari.
Kepala Satuan Kerja (Satker) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pelaksana Jalur Bebas Hambatan (PJBH) Kementerian PUPR, Totok Wijayanto mengatakan pihaknya kebagian pengadaan lahan serta pembangunan di seksi 1 yakni dari Boyolali-Karanganyar-Klaten dan tersambung ke Sleman.
Pihaknya ditargetkan hingga 2021 selesai.
Dengan target serapan anggaran pengadaan lahan yang baru, di seksi I saat ini diharapka mencapai Rp1,9 triliun hingga bulan Desember mendatang.
"Mudah-mudahan dengan anggaran yang baru ini bisa disetujui oleh pemerintah pusat," katanya seusai prosesi pemathokan secara simbolis, Rabu (19/8/2020)
Total anggaran pembebasan lahan untuk seksi I yang tersambung ke wilayah Sleman mencapai Rp6,2 triliun.
Perlu diketahui untuk seksi I di antaranya dimulai dari Boyolali, Karanganyar, Klaten dan tersambung ke Sleman dengan total desa yang terdampak mencapai 60 desa.
Sementara seksi II hanya lingkup wilayah Sleman dengan 14 desa yang terdampak.
Sedangkan untuk seksi III meliputi Sleman, Bantul, dan Kulonprogo dengan total desa terdampak sebanyak 29 desa.
"Total anggaran pengadaan lahan Jateng-DIY yang terbaru itu Rp6,2 triliun. Dengan serapan saat ini diharapkan sampai Rp1,9 triliun yang masuk ke seksi I. Mudah-mudahan serapannya dapat maksimal," imbuh Totok.
• Inilah 6 Exit Tol Bawen-Yogyakarta-Solo yang Dibangun di Wilayah Sleman
Sementara untuk anggaran pembebasan lahan untuk seksi II dan III diperkirakan olehnya mencapai Rp10 triliun.
Untuk arah pemathokan batas lahan terdampak itu sendiri dimulai dari Desa Purwomartani mengarah ke Timur.
"Kalau proses pengukuran di bulan September-Oktober lancar, insyaallah kami bisa lakukan pembayaran ganti rugi di bulan November untuk Seksi 1 ini," tegasnya.
