Komisi B DPRD DIY Sebut Butuh Peningkatan Pengamanan di Malioboro

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) anggap libur panjang merupakan dilema bagi perekonomian di DIY.

Hal itu lantaran DIY mulai diserbu banyak wisatawan dari luar daerah. Mereka berbondong-bondong menjajakan uangnya untuk berlibur.

"Di satu sisi Pemda harus berhadapan dengan kemungkinan terburuk. Misalnya akan ada kasus baru Covid-19. Ini yang perlu di antisipasi," kata Anggota Komisi B Yuni Satia Rahayu saat dihubungi Tribunjogja.com, Senin (17/8/2020).

Ia menambahkan, di sisi lain perekonomian di DIY mulai terpompa dengan belanja para wisatawan.

• Remisi 17 Agustus, 4 Napi di Kota Yogya Dinyatakan Bebas Langsung

Di antaranya, penginapan kembali mendapat tamu, para pedagang di Malioboro mulai merasakan geliat pengunjung wisata.

Namun, pihaknya mendesak agar para petugas gabungan pengamanan obyek wisata khususnya di Yogyakarta, politisi PDIP ini berharap terus ada peningkatan.

"Terutama terkait penertiban protokol kesehatan. Akan menjadi dilema jika hal itu tidak berjalan seimbang," ujar Yuni.

Salah satu langkah yang ditekankan, pengunjung wajib sacan barcode, serta untuk pedagang sendiri perlu dilakukan pembatasan.

"Misalnya harus menggunakan penutup berupa plastik dan lain-lain. Intinya mengacu pada protokol kesehatan," tutur Yuni.

• Positif COVID-19, 2 Bayi di Sleman Diisolasi

Ia yakin, adanya libur panjang kali ini ekonimi DIY mulai kembali bangkit.

Untuk itu, lanjut dia Pemda DIY perlu optimalkan program stimulus bagi pelaku usaha dan UMKM.

"Ya itu perlu digenjot lagi. Jangan sampai terkendala dan mendapat pemotongan atau apa pun untuk stimulusnya," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)