Bantul
Tak Jadi Bertugas karena Pandemi, Puluhan Paskibraka Lolos Seleksi di Bantul Tetap Diberi Apresiasi
Bupati Bantul Suharsono memberikan piagam penghargaan kepada perwakilan siswa yang lolos seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tahun 20
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Bupati Bantul Suharsono memberikan piagam penghargaan kepada perwakilan siswa yang lolos seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tahun 2020 di Kabupaten Bantul.
Piagam diberikan oleh Pemerintah Kabupaten, sebagai bentuk apresiasi. Meskipun mereka pada akhirnya tidak bertugas, karena dampak pandemi.
Kepala Bidang Olahraga Disdikpora Bantul, Joko Surono mengatakan, sekitar lima bulan lalu Kabupaten Bantul telah melakukan seleksi ketat Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) untuk upacara peringatan ke-75 Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia.
Hasilnya sebenarnya cukup membanggakan.
Satu putra terbaik asal Bumi Projotamansari masuk Paskibraka Nasional mewakili Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
• Anggota Paskibraka Upacara HUT ke-75 RI 17 Agustus 2020 Hanya 8 Orang
Namun, pandemi Corona Virus mengubah semuanya.
Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) melayangkan surat edaran, tentang panduan peringatan HUT ke-75 kemerdekaan Indonesia tertanggal 6 Juli 2020.
Pada intinya, mengubah semua bentuk tata laksana upacara.
Termasuk membatalkan Paskibraka tahun 2020.
"Tahun ini upacara berbeda. Semua harus mengedepankan protokol kesehatan. Paskibraka tahun 2020 ditiadakan," kata dia, Kamis (13/8/2020).
Padahal, kata Joko, Kabupaten Bantul sebelumnya telah melakukan seleksi ketat.
Dari total 335 siswa yang mengikuti seleksi, 80 dinyatakan lolos.
Bahkan, ada 8 siswa di antaranya disiapkan menjadi Paskibraka tingkat Provinsi serta 1 Siswa Bantul masuk Paskibraka Nasional.
Namun semua itu dibatalkan karena tata laksana upacara berubah.
"Paskibraka yang akan bertugas nantinya hanya tiga siswa, yang purna tugas tahun 2019," ucapnya.
• 224 Pelajar SMA/SMK Ikuti Technical Meeting Calon Paskibraka
Kendati demikian, Pemkab Bantul tetap memberikan apresiasi terhadap 80 siswa yang telah lolos seleksi Paskibraka tersebut.
Mereka tetap diberi piagam penghargaan.
Bahkan sebagai gantinya, dikatakan Joko, Disdikpora Kabupaten Bantul merencanakan progam kegiatan pendidikan dan pelatihan bela negara.
Harapannya, para siswa tidak putus asa dan tetap bersemangat mengukir prestasi.
"Harapannya mereka juga dapat memahami dan menerima kondisi saat ini," ucap dia.
Lebih lanjut, Joko mengatakan, upacara 17 Agustus 2020 nantinya akan sangat berbeda dibandingkan tahun sebelumnya.
Peserta upacara diminimalisir. Hanya dari personel TNI dan Polri.
Kemudian, inspektur Upacara tingkat Kabupaten tetap Bupati. Sementara tamu undangan dari forum komunikasi Pimpinan daerah.
Pelaksanaan dilakukan jam 07.00 pagi di lapangan Paseban Bantul.(TRIBUNJOGJA.COM)