Santet yang Dikirimkan Gagal, Sekretaris Pribadi Ini Suruh Orang Buat Bunuh Bosnya Sendiri

Santet yang Dikirimkan Gagal, Sekretaris Pribadi Ini Suruh Orang Buat Bunuh Bosnya Sendiri

Editor: Hari Susmayanti
KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Polres Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (30/1/2020) 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Teka-teki pelaku pembunuhan pengusaha roti asal Taiwan, Hsu Ming-Hu (52) yang mayatnya dibuang di Subang pada Juli lalu akhirnya terkuak.

Otak pembunuhan sang pengusaha ternyata sekretaris pribadi korban berinisial SS (37).

Aksi pembunuhan sadis tersebut dilakukan oleh orang-orang suruhan SS setelah upaya penyantetan yang dilakukan tak membuahkan hasil.

Santet yang dikirimkan oleh dukun yang suruhan SS gagal sehingga membuat pelaku nekat melakukan pembunuhan sadis di rumah korban di Cluster Carribean, Kota Deltamas Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

"Tersangka SS pernah minta sama tersangka FI untuk menyantet korban tapi tidak pernah berhasil," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (12/8/2020).

Yusri menjelaskan, SS memberikan uang kepada FI sebesar Rp 15 juta dalam permintaan menyantet korban melalui dukun itu.

"Sudah membayar untuk menyantet pakai dukun sebesar Rp15 juta. Karena tak berhasil, bulan Juni dia (SS) minta lagi untuk sudahlah dihilangkan (bunuh) aja," katanya.

Sebelumnya, polisi menangkap empat dari sembilan pelaku yang melakukan pembunuhan terhadap Hsu Ming-Hu di dua lokasi berbeda yakni Bekasi dan Lampung.

Empat pelaku berinisial SS (37), FT (30), AF (31), dan SY (38).

Adapun kelima pelaku lainnya saat ini masih dalam pengejaran.

Penangkapan  keempat pelaku bermula adanya laporan dari Staf Kedutaan Republik Of China, Daniel yang meminta bantuan pencarian korban tanggal 27 Juli 2020.

Saat itu, polisi melakukan penyelidikan yang mendapatkan informasi tentang adanya temuan mayat di sungai Kawasan Subang, Jawa Barat.

Polda Metro Jaya kemudian berkoordinasi dengan Polres Subang.

Hasil otopsi mayat tersebut dipastikan adanya kecocokan sidik jari dengan korban yang saat itu dilaporkan hilang.

Polisi melakukan pendalaman terkait penyebab kematian korban dengan memeriksa sejumlah saksi dan rekaman CCTV.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved