Petani Singkong di Gunungkidul Mulai Panen Raya Bulan Ini
Petani di Kabupaten Gunungkidul mulai memasuki masa panen singkong pada bulan Agustus ini.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Petani di Kabupaten Gunungkidul mulai memasuki masa panen singkong pada bulan Agustus ini.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, luas lahan yang ditanami singkong mencapai 45.816 hektare.
Kepala DPP Gunungkidul Bambang Wisnu Broto menyampaikan masa panen singkong secara keseluruhan diperkirakan berlangsung pada Agustus ini.
"Panen pada Agustus ini merupakan lanjutan dari masa panen pada Juli lalu," kata Bambang, Minggu (09/08/2020).
Menurut Bambang, pada bulan Juli saja para petani sudah memanen singkong hingga seluas 3.427 hektare. Melihat sisa luas lahan yang ada, maka ia menyebut Agustus ini sebagai panen raya singkong.
Bambang menjelaskan singkong menjadi komoditas pangan yang besar.
• Cegah Penularan Covid-19 di Pasar Tradisional, Pemkab Sleman Imbau Warga Taati Protokol Kesehatan
• Pemkab Sleman Bantah Pedagang Pasar Pakem Positif COVID-19, Ini Penjelasannya
Bahkan Gunungkidul merupakan sentra penghasil singkong di DIY. Hasil panennya pun sudah didistribusikan ke luar wilayah.
"Peminat singkong Gunungkidul justru kebanyakan dari luar wilayah," jelasnya.
Keunggulan singkong Gunungkidul terletak pada varietasnya, yaitu Ketan Bima Sena. Varietas ini merupakan jenis lokal asli asal Gunungkidul, dan banyak ditanam para petani.
Salah satu Kelompok Tani yang membudidayakan singkong Ketan Bima Sena adalah Ngudi Raharjo di Dusun Plosokerep, Bunder, Patuk.
Anggotanya,Tumiran menyebut saat ini pihaknya tetap bertahan membudidayakan singkong jenis ini lantaran keuntungannya yang menjanjikan. Kuantitas hasil panennya pun tinggi.
"Satu pohon bisa menghasilkan singkong seberat 6 sampai 7 kilogram, Harga pasarannya per kilogram sekitar Rp 4 ribu hingga Rp 5 ribu," jelas Tumiran pada wartawan. (Tribunjogja/Alexander Ermando)