Gunungkidul
Petugas Tak Profesional, Bawaslu Gunungkidul Rekomendasikan Coklit Ulang
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mendapat temuan adanya petugas pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih tidak profesional.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Proses Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) di Kabupaten Gunungkidul dianggap bermasalah.
Pasalnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mendapat temuan adanya petugas pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih tidak profesional.
Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga, Bawaslu Gunungkidul, Rosita menyampaikan petugas yang bermasalah tersebut tersebar di 4 Kapanewon.
"Berdasarkan laporan sementara dan temuan awal, ada petugas dari 4 Kapanewon tersebut yang bekerja asal-asalan saat pendataan," kata Rosita pada wartawan, Kamis (06/08/2020).
• Ditinggal PAN, Immawan Berlabuh ke Partai Nasdem untuk Pilkada Gunungkidul 2020
4 Kapanewon tersebut adalah Panggang, Playen, Tepus, dan Ponjong. Rosita mengatakan cara kerja sejumlah petugas tersebut tidak sesuai aturan sehingga dianggap tidak profesional.
Ia mencontohkan di Panggang, yang mana ada petugas Coklit hanya mengumpulkan penduduk di satu lokasi dan melakukan pendataan.
Padahal secara aturan, petugas harus mendatangi calon pemilih satu per satu di rumahnya masing-masing.
"Contoh lainnya ada petugas yang hanya memasang stiker PPDP tanpa mendata, hingga mewakilkan ketugasan ke orang lain," jelas Rosita.
Ia mengatakan kinerja tersebut akan berpengaruh pada validitas data.
Sebab tujuan mendatangi calon pemilih satu per satu untuk memastikan apakah ada penambahan atau pengurangan sehingga data pemilih bisa diperbaiki.
Berkaitan dengan temuan ini, Bawaslu Gunungkidul telah melayangkan rekomendasi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar melakukan proses Coklit ulang.
"Masih ada waktu untuk mengulang karena PPDP berlangsung hingga 13 Agustus, demi meminimalisir potensi masalah data pemilih," ujar Rosita.
• Unik, Lemari Makan Gratis Ajak Warga Jogja Berbagi di Tengah Pandemi Covid-19
Kendati begitu, ia mengatakan hanya sebagian petugas yang mempraktekkan kinerja keliru tersebut.
Sisanya bekerja dengan baik dan sesuai aturan yang ditetapkan.