Liga Champions

Liga Champions Juventus Vs Lyon: Juve Menanti Keajaiban Cristiano Ronaldo

Ronaldo memberikan perubahan haluan yang luar biasa pada laga itu, saat ia mencetak hat-trick di leg kedua di Turin.

Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
Marco BERTORELLO / AFP
Penyerang Juventus Cristiano Ronaldo merayakan setelah mencetak gol selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Juventus dan Lazio, pada 20 Juli 2020 di stadion Allianz, di Turin, Italia utara. 

Namun, pembelian Ronaldo adalah alasan Juventus untuk mampu berbicara di pentas sepak bola Eropa.

Untuk itu, Sarri sudah tahu betul bagaiaman harus menjaga Ronaldo tetap segar untuk aksi kontinental nanti.

CR7 telah menikmati gelar Liga Champions lima kali di masa lalu bersama Manchester United dan Real Madrid dan bertekad membantu Juve meraih mahkota pertama mereka sejak 1996.

Lyon pantang takut

Sementara itu di kubu lawan, Memphis Depay mengatakan Lyon akan tampil tanpa rasa takut ketika mereka berusaha menyingkirkan Juventus dari Liga Champions.

Lyon bertandang ke Turin dengan keunggulan 1-0 dari leg pertama yang digelar pada Februari lalu.

Pasukan Rudi Garcia dikalahkan melalui adu penalti oleh Paris Saint-Germain dalam final Piala Liga lalu, yang merupakan pertandingan kompetitif pertama mereka sejak Maret.

Penyerang Lyon Memphis Depay
Penyerang Lyon Memphis Depay (Ligue 1)

Depay tahu itu akan menjadi keuntungan bagi juara Italia itu, tetapi kapten Lyon, yang melakukan comeback melawan PSG setelah pulih dari cedera lutut, yakin timnya bisa menjegal peluang tuan rumah dan mencapai perempat final.

"Leg pertama) adalah pertandingan pertama yang saya tonton (setelah menderita cedera lutut yang serius), dan saya melihat semangat tim yang membuat saya sangat bahagia,” katanya dikutip UEFA.com.

"Juve tidak bermain bagus. Tapi sekarang, berbulan-bulan kemudian, situasinya benar-benar berbeda.

“Mereka sekarang telah memainkan lebih banyak pertandingan daripada kami, begitu banyak aspek yang sekarang sangat berbeda dari biasanya.

"Tapi itu memungkinkan saya untuk bisa bermain di Liga Champions. Saya siap."

"Dengan aturan baru (satu pertandingan dari delapan pertandingan terakhir dan seterusnya), siapa pun bisa menjadi favorit. Karena Anda tahu hanya ada pertandingan satu kali.

"Dan Juventus memiliki beberapa pemain yang sangat berpengalaman dalam hal bermain di final.

“Kami, sebaliknya, memiliki banyak pemain muda yang tidak memiliki banyak pengalaman dengan tekanan bermain di final dan Liga Champions.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved