Kisah Getir Suharto, Pemulung Asal Bojonegoro yang Teguh Rawat Anaknya yang Lumpuh Sejak Bayi

Kisah Getir Suharto, Pemulung Asal Bojonegoro yang Teguh Rawat Anaknya yang Lumpuh Sejak Bayi

Editor: Hari Susmayanti
KOMPAS.com/Hamim
Kondisi Arga (20), remaja asal Desa Sobontoro, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, terbaring lumpuh di atas tempat tidur saat dikunjungi Kompas.com. Selasa (4/8/2020). 

Namun, biaya operasi yang amat mahal dan keterbatasan ekonomi membuat bayi Arga batal mendapatkan pengobatan secara medis.

"Waktu itu, biaya operasi ditaksir sekitar Rp 2 jutaan, tapi enggak punya duit, ya udah dirawat semampunya aja," terang dia.

Sejak saat itu, Suharto bersama istrinya Supriyatin hanya bisa pasrah merawat Arga tanpa mendapatkan pengobatan medis untuk kesembuhan bayi Arga.

Guru Besar UGM Prof. Cornelis Lay Tutup Usia, Masih Aktif di Kegiatan Akademik hingga Saat Terakhir

Orangtua menjadi pemulung demi merawatnya

Beban merawat Arga semakin berat dirasakan oleh Suharto, semenjak istrinya, Supriyatin, meninggal dunia pada tahun 2010 silam, akibat penyakit lambung yang diderita sejak lama.

Suharto harus merawat Arga yang telah tumbuh besar sendirian tanpa bantuan sang istri yang mendampinginya.

Di tengah keterbatasan ekonomi, Suharto berusaha sekuat tenaga menyambung hidup dan merawat Arga dengan baik dengan bekerja menjadi pemulung setiap hari.

Kondisi itu memaksa Suharto tidak bisa bepergian jauh dari rumahnya.

Sebab, setiap hari dan setiap saat, harus merawat Arga seperti menyuapi makan dan minum dikala lapar maupun haus.

"Cari rongsokannya ya paling sehari di sekitar sini saja sudah pulang, soalnya ada tanggungan merawat ini loh," kata Suharto, sambil mengelus kepala Arga.

Terkadang juga uang yang diperolehnya dari hasil mencari rongsokan dibagi dengan tetangga yang membantu menjaga Arga, selama Suharto bekerja mencari barang bekas atau rongsokan.

"Kalau dapat Rp 20.000 ya dibagi Rp 10.000, kalau dapatnya Rp 50.000 ya omzet paruhnya untuk yang jaga Arga," terang Suharto.

Anak hasil adopsi

Arga Wahyu Pratama, sejatinya adalah anak angkat pasangan Suharto dan Supriyatin yang diadopsi dari ibu kandungnya bernama Kasmi, asal Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, yang masih kerabat dari Supriyatin.

Kala itu, pasangan Suharto dan Supriyatin bersepakat untuk mengadopsi anak Kasmi, lantaran puluhan tahun membina rumah tangga belum juga kunjung dikaruniai buah hati.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved