Kota Yogyakarta

Warga Belajar Pendaftar SPNF SKB Kota Yogyakarta Mengalami Penurunan selama Pandemi

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF) Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Yogyakarta memiliki layanan pendidikan kesetaraan

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Maruti A. Husna
Wakil Kepala Bidang Kurikulum UPT SPNF SKB Kota Yogyakarta, Eny Prawasti 

Warga Belajar Berasal dari Berbagai Latar Belakang, Namun Tetap Berprestasi

Eny menerangkan, fasilitas belajar di UPT SPNF SKB Kota Yogyakarta seluruhnya gratis. Warga belajar berasal dari beragam latar belakang, misalnya siswa yang di-drop out, hamil di luar nikah, terjerat narkoba, hingga klithih.

“Mereka bukan anak rusak, tapi luar biasa. Maka harus ditangani dengan luar biasa juga. Tutor harus memahami karakter warga belajar. Mereka itu berbagai macam dan latar belakang, ada yang berprestasi sekali ada yang tidak. Ada yang memiliki keterbatasan penyakit fisik maupun psikis,” urai Eny.

Setiap warga belajar yang mendaftar di UPT SPNF SKB Kota Yogyakarta juga dipersyaratkan menyertakan tes bebas narkoba.

Namun, bicara soal prestasi, menurut Eny alumnus UPT SPNF SKB Kota Yogyakarta memiliki prestasi yang luar biasa. Banyak di antara lulusan Paket C dari UPT SPNF SKB Kota Yogyakarta yang diterima di berbagai perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) ternama hingga melanjutkan pendidikan S-3.

Ia menyebutkan, lulusan Paket C reguler UPT SPNF SKB Kota Yogyakarta telah diakui berbagai PTN/PTS dengan diterimanya alumnus di UGM, UNY, UIN, ISI, UAJY, UAD, BINUS, hingga universitas luar negeri semisal Singapura, Jepang, dan Taiwan.

“Sebagian diterima sebagai ASN (aparatur sipil negara), sektor swasta, dan usaha mandiri,” pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved