Pendidikan
Selama Pandemi, Disdik Kota Yogyakarta Targetkan Penyampaian Materi Pelajaran Hanya 60 Persen
Selama pandemi, pembelajaran di sekolah seluruh DIY pun masih menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) baik secara daring maupun luring.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Dilanjutkan dengan pemberian tugas yang kurang menarik dan tugas terlalu banyak.
• Pemkot Yogya Siapkan Fasilitas AKB Jelang Pembelajaran Tatap Muka
“Orang tua mengeluh terlalu banyak mengeluarkan kuota. Selain itu, tugas kurang menarik, tugas terlalu banyak. Evaluasi yang kemarin kami perbaiki untuk berikutnya,” tutur Purwati.
Ia pun meminta kepada para guru agar tidak terlalu banyak memberikan tugas, namun sebisa mungkin menarik.
"Tidak harus tugas per hari, tapi bisa projek untuk beberapa hari. Tugas yang terlalu berat dikurangi, ambil yang esensial saja,” tambahnya.
“Untuk kendala kuota, pembelajaran dengan video saya minta satu minggu satu kali saja,” sambungnya.
Ia menambahkan, ada satu rombongan belajar (rombel) di sekolahnya yang semua siswanya kompak memilih pembelajaran luring.
“Ada satu rombel yang kompak luring semua, alasannya karena jenuh. Mereka mengambil tugas ke sekolah. Saya bilang ke gurunya yang penting dicatat, dijadwal tiap anak dan enggak setiap hari ke sekolah,” pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)