Pendidikan
Selama Pandemi, Disdik Kota Yogyakarta Targetkan Penyampaian Materi Pelajaran Hanya 60 Persen
Selama pandemi, pembelajaran di sekolah seluruh DIY pun masih menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) baik secara daring maupun luring.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Tahun ajaran baru 2020-2021 telah berlangsung tiga pekan lebih.
Selama pandemi, pembelajaran di sekolah seluruh DIY pun masih menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) baik secara daring maupun luring.
Banyak keterbatasan dan kendala yang dialami guru dan siswa selama PJJ.
Oleh karena itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Yogyakarta menargetkan selama pandemi setidaknya penyampaian materi kepada siswa bisa mencapai 60 persen.
Kepala Bidang Pembinaan SD Disdik Kota Yogyakarta, Rochmat mengatakan target 60 persen tersebut sudah atas instruksi dari Walikota Yogyakarta.
• Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Siapkan Sekolah untuk Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
“Kondisi seperti ini kita hanya mungkin menyampaikan (materi pelajaran) 60 persen, Pak Wali Kota juga sudah menyampaikan. Dari 100 persen kurikulum nasional itu, cukup 60 persen. Katakanlah materi ada 10 bab, itu hanya 6 bab saja. Yang 4 bab ya sudahlah nanti kalau kondisinya bagus kita ulangi, kalau enggak ya kita lepas,” tutur Rochmat saat ditemui Tribunjogja.com, Senin (3/8/2020).
Rochmat menyebutkan Disdik Kota Yogyakarta telah melakukan pendataan kepemilikan HP siswa SD di Kota Yogyakarta sebagai sarana PJJ daring.
Pihaknya membagi menjadi empat kelompok, kelompok A ialah anak yang orang tuanya memiliki HP dan kuota, serta HP tersebut ditinggal di rumah sehingga bisa digunakan anak.
Selanjutnya, kelompok B ialah anak yang orang tuanya memiliki HP dan ada kuota tetapi HP dibawa orang tua bekerja, kelompok C ialah anak yang orang tuanya memiliki HP tetapi tidak ada kuota, sedangkan kelompok D ialah anak yang orang tuanya tidak memiliki HP sama sekali.
• Unik, Lemari Makan Gratis Ajak Warga Jogja Berbagi di Tengah Pandemi Covid-19
Adapun rinciannya di masing-masing unit pelaksana teknis (UPT) pendidikan Kota Yogyakarta antara lain, di UPT Timur kelompok A: 1.391 orang atau 30,03 persen, kelompok B: 3.172 orang atau 67 persen, kelompok C: 142 orang atau 3 persen, dan kelompok D: 51 orang atau 1 persen. Di UPT Utara kelompok A: 2.018 orang atau 38 persen, kelompok B: 2.999 orang atau 57 persen, kelompok C: 304 orang atau 5 persen, dan kelompok D: 101 orang atau 2 persen.
Selanjutnya, di UPT Barat kelompok A: 964 orang atau 26 persen, kelompok B: 2.425 orang atau 64 persen, kelompok C: 294 orang atau 8 persen, dan kelompok D: 80 orang atau 2 persen. Sedangkan di UPT Selatan kelompok A: 1.123 orang atau 29 persen, kelompok B: 2.637 orang atau 67 persen, kelompok C: 116 orang atau 3 persen, dan kelompok D: 50 orang atau 1 persen.
Terpisah, Kepala SDN Tegalpanggung, Purwati Handayani mengatakan selama pandemi Covid-19 pihaknya hanya memberlakukan materi prioritas dari kurikulum nasional yang digunakan.
Adapun metode PJJ yang digunakan di sekolah yang berlokasi di Kecamatan Danurejan, Yogyakarta ini adalah daring dan luring. Siswa yang memilih PJJ luring mengambil tugas di sekolah seminggu sekali atau dua kali.
Ditanya tentang evaluasi PJJ, Purwati mengungkapkan kendala utama adalah kuota.