Fokuskan Calistung, Disdik Kota Yogyakarta Ujicobakan Guru Berkunjung pada 8 SDN

 • Disdik Kota Yogyakarta Mulai UjiCoba Program Guru Ngaruhke Murid

Tidak Menggunakan Kurikulum Nasional, Tunggu Evaluasi Wawali

Rochmat menambahkan, dalam pelaksanaan guru berkunjung pihaknya tidak menggunakan kurikulum nasional atau K-13 karena menurutnya sampai saat ini pun belum ada kurikulum adaptif yang menyesuaikan dengan kondisi pandemi.

“Kurikulum adaptif yang menyesuaikan dengan kondisi pandemi kan belum ada. Sehinga kami mencoba untuk kelas 1, saya izin ke Pak Wawali (wakil walikota), ke Kepala Dinas, kita menggunakan namanya calistung. Hanya baca tulis hitung. Itu seperti kurikulum zaman dulu tahun 1975 tahun 1981 seperti itu,” ucap Rochmat.

“Target kita dalam 4 bulan anak-anak sudah bisa membaca. Tidak menggunakan buku pemerintah, tapi buku yang di luaran di masyarakat itu, modelnya seperti Iqro, paketan,” imbuhnya.

Hingga kini, menurut Rochmat, pihaknya masih menunggu hasil evaluasi Wakil Walikota Yogyakarta terhadap program guru berkunjung. Ia mengungkapkan, jika disetujui diterapkan di sekolah lain, orang tua akan menyambut dengan baik.

“Kita lihat hasil evaluasi Pak Wawali, juga melihat respons masyarakat seperti apa. Kalau bisa diterapkan di sekolah lain akan kita lanjutkan. Sekolah lain sementara belum menerapkan calistung, masih biasa dengan daring,” tuturnya.

“Kalau Pak Wawali selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 menyetujui, orang tua akan menyambut dengan baik. Harapannya anak-anak tidak lost generasi,” lanjutnya. (TRIBUNJOGJA.COM)