Jawa

Klaten Surplus Beras 101 Ribu Ton

Padi Trisaksi menjadi varietas baru yang perlu dikembangkan di masa sulit seperti ini sehingga masih bisa menolong nasib petani.

Penulis: Victor Mahrizal | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Victor Mahrizal
Bupati Klaten Sri Mulyani saat melaksanakan panen padi varietas Trisaksi di Desa Duwet, Kecamatan Wonosari, Klaten, Kamis, 30/07/2020). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Victor Mahrizal

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Kabupaten Klaten masih mengukuhkan sebagai kabupaten penyangga pangan tidak saja Jawa Tengah tapi juga nasional.

Terbukti memasuki masa panen kedua 2020, produktifitas beras di Bumi Bersinar masih sangat aman, bahkan mengalami surplus beras mencapai 101 ribu ton.

Bupati Klaten Sri Mulyani saat melaksanakan panen padi varietas Trisaksi di Desa Duwet, Kecamatan Wonosari, Klaten, Kamis (30/07/2020) mengatakan Kabupaten Klaten masih optimis sebagai lumbung padi Jawa Tengah.

Kapolda Jateng Tebar 40 Ribu Benih Ikan di Klaten untuk Ketahanan Pangan

“Panen raya padi Trisaksi di Duwet, Wonosari, ini menjadi kebanggaan.  Sebab di tengah pandemi virus corona, para petani Klaten masih bisa panen. Bahkan kabupaten Klaten mencapai surplus beras 101 ribu ton beras. Capaian ini harus dipertahankan agar Kabupaten Klaten tetap sebagai lumbung pangan Jawa Tengah dan nasional,” tegas Sri Mulyani.

Di masa pandemi ini Bupati juga berharap agar setiap desa di Klaten memiliki  lumbung pangan desa.

Hal ini dimaksudkan jika terjadi  kelangkaan beras petani masih punya cadangan pangan.

Padi Trisaksi sendiri menjadi varietas baru yang perlu dikembangkan di masa sulit seperti ini sehingga masih bisa menolong nasib petani.

UPDATE Corona di Klaten 29 Juli 2020 : 1 Sembuh dan 7 Positif Covid-19 di Klaten

“Saya berharap demplot Padi Trisaksi agar dilanjutkan dan dikembangkan.  Kalau perlu ditanam serentak,” harap Sri Mulyani.

Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Klaten Widiyanti saat mendampingi Bupati Klaten saat panen raya mengatakan, luas lahan pertanian di Klaten sekitar  ada 72.000 hektar. 

Untuk Wonosari sendiri sekitar 2.000 hektar dan mampu mendukung swasembada pangan di Klaten

“Padi Trisaksi setiap hektar  mampu menghasilkan 6 ton gabah basah atau 5,2 ton gabah kering giling. Sesuai instruksi Bupati Klaten, demplot pengembangan padi Trisaksi akan dilanjutkan sebanyak tiga kali.  Saat ini sementara panen padi Trisaksi  masih terbatas yakni 5 petak atau sekitar 1 hektar. Padi Trisaksi memiliki keunggulan khusus yakni umurnya yang pendek 75 hari dan tahan wereng,” terang Widianti. (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved