Kisah Inspiratif

Keinginan Ajip Membuat Karya tentang Rasulullah Sebelum Ia Meninggal

Almarhum Ajip Rosidi, sebelum sakit dan meninggal dunia, sempat ingin membuat karya tentang Rasulullah SAW.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Rumah, ruang kerja Ajip Rosidi dan lukisan-lukisan di rumah tempatnya beristirahat dan menulis di Jalan Jati Niskala, Pabelan, Mungkid, Magelang, Kamis (30/7/2020). 

Karya itu pun mengendap dan belum dapat lagi diteruskannya.

Covid-19 di Kabupaten Magelang, Sehari Melonjak 10 Kasus

"Baru 8 halaman karena mungkin sudah sepuh ada bagian fragmen yang mesti dicek kebenarannya saat itu kondisi politiknya saya lupa harus cek dulu, dia bilang. Dia minta diambilkan majalah dari perpustakaan kan. Jadi kami membawa majalah warta tahun 60-70an lalu dibawa ditaruh disitu, dia tiga hari baca. Udah bilang mau meneruskan, tapi keburu jatuh yang kedua, jadi nggak bisa diterusin lagi," katanya.

Buku-buku koleksi Ajip dari perpustakaan pribadi yang ada di Jati Niskala itu rencananya akan dipindahkan ke perpustakaan umum Ajip di Bandung.

Hal itu baru wacana, karena jika ingin membuat perpustakaan pasti membutuhkan biaya.

"Kalau ini perpustakaan pribadi. Kalau di Bandung, ada perpustakaan untuk umum. Kami juga, yang namanya perpustakaan butuh biaya dan segala rupa yang di Bandung pun belum bisa hidup dengan ini. Mungkin yang terpikir oleh saya, kakak saya, baru bertiga untuk memindahkan aja buku-buku disini di bandung aja. Kalau di Bandung kan buat umum, tapi itu hanya wacana sekilas belum dibicarakan," pungkas Titis.

Erry Riyana Hardjapamekas, rekan Ajip dari Yayasan Kebudayaan Rancage, mengenang almarhum sebagai orang besar dan baik.

Beliau tak hanya cinta kemajuan bangsa, tetapi juga kelangsungan dan kelestarian bahasa daerah.

Yayasan Rancage ini didirikan Ajip untuk melestarikan bahasa daerah.

"Buat saya pak ajip orang besar, orang baik. Orang yang cinta bukan hanya bahasa dan sastra, tapi beliau juga cinta pada kemajuan bangsa, kemajuan negara. Sangat peduli pada kelangsungan atau kelestarian bahasa daerah. Dengan itulah maka beliau mendirikan Yayasan Rancage dan saya terlibat sejak kurang lebih 25 tahun bersama Pak Ajip Rosidi," katanya. (TRIBUNJOGJA.COM

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved