Kota Yogyakarta
Pelajar di Bintaran Kidul Belajar Daring melalui LIMas
Ketua Paguyuban Bintaran Bersatu, Reno Ardana mengungkap selama belajar jarak jauh, orangtua siswa mengeluhkan biaya kuota yang tidak sedikit.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
Layanan Internet Masyarakat (LIMas) diinisiasi oleh Paguyuban Bintaran Bersatu.
Ketua Paguyuban Bintaran Bersatu, Reno Ardana mengungkap selama belajar jarak jauh, orangtua siswa mengeluhkan biaya kuota yang tidak sedikit.
Untuk itu, ia berusaha mencari solusi agar siswa tetap bisa belajar secara daring, sementara orangtua tidak keberatan dalam membeli kuota.
"Awalnya ada warga yang mengeluh, selama belajar daring butuh biaya yang besar. Uang Rp60ribu habis untuk 3 hari kuota. Lalu minta solusi, kemudian kami menghubungi penyedia layanan internet PSP (Pelangi Surya Persada). Harganya lebih murah, Rp30 ribu untuk satu bulan dan unlimited," ungkapnya.
"Harganya murah, jadi ini bisa menjadi solusi untuk orangtua. Sekarang sudah ada 180 KK yang bisa akses. Jadi ini benar-benar membantu masyarakat. Dan sekarang uangnya dikelola oleh paguyuban, jadi bisa diperbanyak lagi," sambungnya.
Keberadaan LIMas memang disambut baik oleh warga Bintaran Kidul, salah satunya Yuni Martiana (28). Ibu satu anak ini menghabiskan lebih dari 10 GB untuk belajar daring anaknya yang masih duduk di Taman Kanak-kanak.
"Biasanya 5GB setiap bulan, tetapi karena belajar membengkak, bisa tiga kali lipat. Satu bulan bisa lebih dari Rp100ribu. Tetapi dengan adanya LIMas, jadi lebih murah," tambahnya.(TRIBUNJOGJA.COM)