LIPI Buat Vaksin Virus Corona Berbentuk Spay, Saat Ini Para Peneliti Sedang Cari Bahan Bakunya

LIPI Buat Vaksin Virus Corona Berbentuk Spay, Saat Ini Para Peneliti Sedang Cari Bahan Bakunya

Editor: Hari Susmayanti
dok.istimewa
Ilustrasi vaksin Covid-19 

TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah terus berusaha untuk membuat vaksin virus corona guna memutus pandemi yang sudah merengguh ribuan nyawa di Indonesia.

Lembaga-lembaga milik pemerintah terus berkerja keras untuk menyelesaikan pembuatan vaksin.

Salah satunya tim peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berusaha membuat vaksin dengan memanfaatkan Receptor Binding Domain (RBD) dari virus SARS-CoV-2 dan direncanakan hadir dalam bentuk spray.

Hal tersebut disampaikan oleh peneliti dari Pusat penelitian Bioteknologi LIPI, Dr rer nat Wien Kusharyoto.

Menurut Wien, rencana pengembangan vaksin dari LIPI dalam bentuk spray merupakan strategi untuk membuat penggunaan vaksin lebih efektif, mengingat Covid-19 cenderung menjadi penyakit yang menyerang saluran pernapasan.

"Sebagian besar vaksin yang dikembangkan penggunaannya dengan disuntikkan. Nah, kami sebenarnya lebih menyasar keperkembangan berikutnya (spray),

karena tidak semua yang bisa efektif juga dari vaksin-vaksin yang dikembangkan saat ini," kata Wien dalam diskusi daring bertajuk Sapa Media3: Menguji Vaksin Corona, Selasa (28/7/2020).

Dua Peserta Tes Polisi asal Kulon Progo Positif Virus Corona

UPDATE Corona di Klaten 29 Juli 2020 : 1 Sembuh dan 7 Positif Covid-19 di Klaten

Sementara, kata dia, vaksin suntik memang paling banyak dilakukan dan menyasar pada patogen penyebab penyakit yang banyak berkembang di aliran darah manusia.

Kapan target vaksin spray LIPI selesai? Diakui oleh Wien, juga upaya mengembangkan vaksin dalam bentuk spray ini memang tidak akan mudah.

Sangat mungkin hingga akhir tahun 2021 juga belum selesai.

"Tetapi ini memang lebih sulit dan masih tetap harus dipertimbangkan apa yang bisa ditambahkan untuk membuat vaksin spray ini," ujarnya.

Hal itu juga disebabkan, untuk menciptakan respon imun di jaringan fruktosa lebih sulit daripada menciptakan sistem imun di aliran darah.

Kata Wien, vaksin yang saat ini sedang dikerjakan penelitiannya oleh LIPI ini tidak bisa disamakan dengan vaksin yang saat ini sudah memasuki uji klinis tahap 2 dan uji klinis tahap 3, seperti Sinovac.

Sementara, saat ini penelitian vaksin oleh LIPI ini baru di tahap paling awal yaitu menentukan bahan baku utama dalam pembuatan vaksin tersebut.

Belum sampai pada fase pre-klinis, maupun uji klinis 1-2-3.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved