Idul Adha 2020

Jadwal Kapan Puasa Arafah dan Tarwiyah Sebelum Idul Adha 2020 dan Waktu Haram untuk Puasa

Amalan yang bisa dilaksanakan jelang Idul Adha 2020 adalah puasa sunah Puasa Dzulhijjah, Puasa Arafah dan Puasa Tarwiyah.

Editor: Rina Eviana
Yasin AKGUL / AFP
Seseorang warga berdoa di Hagia Sophia di Istanbul 26 Juli 2020 

TRIBUNJOGJA.COM - Mulai hari ini, Rabu 29 Juli 2020 dan besok Kamis 30 Juli 2020 umah muslim disunahkan untuk melaksanakan Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah.

Puasa sunah ini dilaksanakan dua hari sebelum Idul Adha 2020 yang akan jatuh pada Jumat 31 Juli 2020 besok.

Sebelum Idul Adha 2020 tiba, maka ada amalan puasa sunah yang dianjurkan untuk dilaksanakan.

Idul Adha
Idul Adha (dok.Tribunnews)

Amalan yang bisa dilaksanakan jelang Idul Adha 2020 adalah puasa sunah Puasa Dzulhijjah, Puasa Arafah dan Puasa Tarwiyah.

Adapun jadwal puasa sunah sebelum Idul Adha itu yakni:

- Puasa Dzulhijjah 1-7 Dzulhijjah = Rabu, 22 Juli 2020 hingga Selasa, 28 Juli 2020

- Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijah = Rabu, 29 Juli 2020

- Puasa Arafah 9 Dzulhijah = Kamis, 30 Juli 2020

- Idul Adha 10 Dzulhijjah = Jumat, 31 Juli 2020

Hari Tasyrik/haram puasa :

- 10 Dzulhijjah = Jumat, 31 Juli 2020

- 11 Dzulhijjah = Sabtu, 1 Agustus 2020

- 12 Dzulhijjah = Minggu, 2 Agustus 2020

- 13 Dzulhijjah = Senin, 3 Agustus 2020

Puasa sunah dua hari sebelum Idul Adha tersebut merupakan ibadah sunah yang dianjurkan kepada umat muslim lantaran memiliki keutamaan.

Diketahui, puasa sunnah dua hari sebelum Idul Adha yang dimaksud tersebut, yakni puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.

Selain puasa Dzulhijjah umat muslim dianjurkan puasa Tarwiyah dan Arafah bisa dilakasanakan 1 Dzulhijjah 1441 Hijriyah, yang jatuh pada Rabu (22/7/2020). 

Panduan, Tata Cara Penyelenggaraan Kurban Idul Adha 2020 di Tengah Pandemi COVID-19

Terkait puasa sunah tersebut, memang dianjurkan kepada umat muslim untuk dilaksanakan selama sembilan hari menjelang Hari Raya Idul Adha 2020.

Menurut Ustaz Beny Susanto, Pengurus Ponpes Sunan Kalijaga Gesikan, A'wan Syuriah PWNU DIY,  mengerjakan amalan ibadah Puasa Arafah dan Puasa Tarwiyah satu di antara ibadah yang dapat mengapuskan dosa.

"Kedua puasa pada bulan Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Akan merugi bagi orang yang tak mengerjakannya padahal dirinya sanggup," jelas Ustaz Beny kepada Tribunjogja.com, pada Selasa (28/07/2020).

Tiga Amalan Sunah Malam Idul Adha Sesuai Tuntunan Alquran dan Nabi Muhammad

Dalam Islam, puasa Tarwiyah dan Arafah digambarkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu An-Najjar dan Abdullah bin Abbas, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Puasa di hari Tarwiyah (8 Zulhijah) akan mengampuni dosa setahun yang lalu. Sedangkan puasa hari Arafah (9 Zulhijah) akan mengampuni dosa dua tahun." (H.R. Tirmidzi)

Berikut rangkuman keistimewaan Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah:

1) Puasa Arafah dan Tarwiyah dapat menghapuskan dosa

Seperti yang dijelaskan Ustaz Beny, bahwa ibadah puasa sunah ini dapat menghapuskan dosa bagi orang yang melaksanakannya.

Pertama-tama puasa Tarwiyah biasanya dianjurkan bagi mereka yang berhaji maupun tidak sedang berhaji.

" Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada 8 Dzulhijjah dan bisa menghapus dosa selama satu tahun. Sedangkan puasa Arafah biasanya dilakukan oleh orang yang tidak berhaji pada 9 Dzulhijjah. Dan bisa menghapuskan dosa selama dua tahun yaitu tahun lalu dan tahun mendatang," jelas Ustaz Beny.

Keistimewaan Puasa Arafah Pada Tanggal 9 Dzulhijjah pun dijelaskan dalam hadis:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

“Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)

2) Sepuluh hari pertama Dzulhijjah termasuk pada puasa Tarwiyah dan Arafah menjadi hari yang diriwayatkan dalam hadis paling istimewa

"Sepuluh hari pertama pada Dzulhijjah merupakan hari yang sangan istimewa. Maka hendaknya saat itu kaum muslimin memperbanyak ibadah kepada Allah SWT," tutur Ustaz Beny.

Rasullullah SAW pun pernah bersabda mengenai hari-hari pada sepersepuluh bulan Dzulhijjah yang istimewa. Maka sangat dianjurkan melakukan ibadah saat bulan Dzulhijjah:

"Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah, daripada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya, 'Ya Rasulullah, walaupun jihad di jalan Allah?' Sabda Rasulullah, 'Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian kembali tanpa membawa apa-apa." (HR Bukhari)

Imam Nawawi  pun menjelaskan dalam Al Majmu’ (6: 428) berkata, “Adapun hukum puasa Arafah menurut Imam Syafi’i dan ulama Syafi’iyah: disunnahkan puasa Arafah bagi yang tidak berwukuf di Arafah. Adapun orang yang sedang berhaji dan saat itu berada di Arafah, menurut Imam Syafi’ secara ringkas dan ini juga menurut ulama Syafi’iyah bahwa disunnahkan bagi mereka untuk tidak berpuasa karena adanya hadits dari Ummul Fadhl.”

Download Contoh Khotbah Idul Adha 2020 untuk Dilaksanakan Berjamaah di Rumah

Sedangkan dalam riwayat lain disebutkan Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada hari ketika Allah SWT membebaskan hambanya dari api neraka dibandingkan hari lain kecuali pada hari Arafah.” (HR Muslim).

Namun, Ustaz Beny mengatakan, mengenai pengampunan dosa dari puasa Tarwiyah dan Arafah, para ulama berselisih pendapat.

Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud adalah dosa kecil. 

Di mana dalam hadis Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, “Jika bukan dosa kecil yang diampuni, moga dosa besar yang diperingan. Jika tidak, moga ditinggikan derajat.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 51) 

Sedangkan jika melihat dari penjelasan Ibnu Taimiyah rahimahullah, bukan hanya dosa kecil yang diampuni, dosa besar bisa terampuni karena hadits di atas sifatnya umum. (Lihat Majmu’ Al Fatawa, 7: 498-500).

Maka, menanggapi hal tersebut Ustaz Beny menuturkan, untuk permasalahan atas dosa dan kecil yang dihapus saat melakukan ibadah puasa Tarwiyah dan Arafah bukanlah menjadi alasan untuk tidak menjalankannya.

"Atas perbedaan pendapat itu, kita (umat muslim) hanya perlu berserah pada Allah SWT. Semoga dengan mengamalkan ibadah puasa tersebut dapat menuntun menuju SurgaNya," pungkas Ustaz Beny.

Niat Puasa Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."

Niat Puasa Tarwiyah

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: “Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.”

Niat Puasa Arafah

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala.”(Tribunjogja.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved