PPMAY Kembali Desak Pemda DIY dan Pemkot Yogyakarta untuk Perbaikan Kawasan Malioboro
Selama satu tahun PPMAY telah mengajukan permohonan kepada pemerintah, namun belum juga mendapat realisasi.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Perkumpulan Pengusaha Malioboro A Yani (PPMAY) kembali mendesak pemerintah untuk melakukan perbaikan kawasan Malioboro.
Pasalnya, selama satu tahun PPMAY telah mengajukan permohonan kepada pemerintah, belum juga mendapat realisasi.
Koordinator PPMAY, Karyanto Yadimulyono, mengatakan pihaknya meminta dukungan kerja sama dengan Pemerintah DIY dan Kota Yogyakarta supaya bisa mewujudkan Malioboro yang bersih dan indah.
“Supaya Kota Yogyakarta bisa mendapat nama yang harum di Indonesia dan dunia,” ungkapnya kepada Tribunjogja.com, Jumat (24/7/2020).
• Kunjungan Wisatawan Masih Minim, Pedagang Makanan di Malioboro Sepi Pembeli
• Memasuki Masa Adaptasi Kebiasaan Baru, Pedagang di Malioboro Belum Beroperasional Secara Normal
Ia mengungkapkan, PPMAY telah mengajukan permintaan mengenai penertiban kabel-kabel yang dinilai semrawut dan kumuh di fasad toko-toko di Jalan Malioboro dan A Yani.
Namun, hal tersebut menurutnya hingga kini belum juga mendapat tindak lanjut dari PLN dan Telkom.
“Mengenai permintaan dari PPMAY yang mana sampai sekarang belum ada tindak lanjut dari PLN dan Telkom mengenai penertiban kabel-kabel yang semrawut dan kumuh di fasad toko-toko di Jalan Malioboro dan A Yani, sampai sekarang belum ada tindakan pembenahan supaya rapi. Mengingat Malioboro merupakan ikon Yogyakarta, bagaimana kata turis-turis yang datang ke Yogyakarta,” bebernya.

Selain itu, Karyanto menerangkan, sudah setahun ini PPMAY meminta agar Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta mengecat ulang zebra cross di Jalan Malioboro dan A Yani. Namun, hingga sekarang belum juga terwujud.
“Sudah berulang kali penyeberang jalan tertabrak motor pengendara yang kurang hati-hati. Keselamatan warga Yogyakarta apakah diperhatikan, kami sebagai warga Malioboro meminta agar Pemerintah Yogyakarta membantu rakyat Yogyakarta,” tuturnya.
Beberapa zebra cross di kawasan premium tersebut, menurutnya sudah hilang hampir tanpa bekas, misalnya zebra cross di depan toko obat Tek An Tong.
“Di depan Mal Malioboro juga sudah pudar. Ini membahayakan penyeberang jalan. Sering orang menyeberang saat malam keserempet motor,” urainya.
70 Persen Toko Sudah Buka
Karyanto menjelaskan, saat ini toko-toko di Malioboro dan A Yani sudah 70 persen dibuka untuk melayani konsumennya.
Pihaknya juga melayani konsumen dengan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat serta disiplin.