Di Korea Utara, Warga yang Kedapatan Tak Pakai Masker Dikenai Hukuman Kerja Paksa 3 Bulan

Mereka yang kedapatan tidak memakai masker di tempat umum, harus melakukan kerja paksa selama tiga bulan.

Editor: Muhammad Fatoni
AFP via Getty Images
Ilustrasi warga di Korea Utara diukur suhu badan oleh tenaga medis 

TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Korea Utara menerapkan peraturan tegas bagi warganya terkait kewajiban menggunakan masker.

Apabila ditemukan warga yang tidak mengenakan masker, maka akan dikenai hukuman kerja paksa selama tiga bulan.

Peraturan itu adalah bagian dari pencegahan penyebaran virus corona di negara tertutup itu.

Para siswa nantinya akan ditugaskan untuk melakukan "patroli masker", untuk memastikan semua warganya memekai masker, ujar pejabat Korea Utara kepada Radio Free Asia.

Mereka yang kedapatan tidak memakai masker di tempat umum, harus melakukan kerja paksa selama tiga bulan.

UPDATE Aturan Baru Kemenkes: Pasien COVID-19 Bisa Klaim Biaya Perawatan, Ini Kriterianya

UPDATE Peta Sebaran Kasus Covid-19 di Indonesia 23 Juli 2020 Hari Ini, Data Rinci di Setiap Provinsi

Demikian disampaikan seorang pejabat di Korea Utara, yang  berbicara kepada Radio Free Asia.

"Mulai tanggal 16, sebuah tim inspeksi sedang diorganisir di sini, di Pyongyang dan juga di kota-kota provinsi bersama petugas polisi."

"Mahasiswa dan siswa sekolah menengah akan melakukan tindakan keras pada orang-orang yang tidak mengenakan masker."

"Siapa pun yang tidak mengenakan masker akan dihukum dengan lebih dari tiga bulan kerja disiplin, tak peduli siapa mereka," katanya.

Dilansir Tribunjogja.com melalui Tribunnews dari Daily Mail, hingga kini Korea Utara belum secara resmi mencatat satu pun kasus virus corona.

Para siswa yang mengenakan masker diperiksa suhu tubuhnya sebagai tindakan pencegahan terhadap virus corona ketika universitas mereka dibuka kembali setelah liburan, di Universitas Teknologi Kim Chaek di Pyongyang, Rabu, 22 April 2020.
Para siswa yang mengenakan masker diperiksa suhu tubuhnya sebagai tindakan pencegahan terhadap virus corona ketika universitas mereka dibuka kembali setelah liburan, di Universitas Teknologi Kim Chaek di Pyongyang, Rabu, 22 April 2020. (Radio Free Asia)

Namun Korea Utara telah mengambil langkah-langkah pencegahan intensif, termasuk larangan pertemuan, perintah untuk mengenakan masker dan karantina wajib bagi pekerja perbatasan.

Namun, pada April lalu, para pejabat mengungkapkan lewat kuliah umum bahwa ada kasus konfirmasi virus corona di Korea Utara pada awal Maret lalu.

Para dosen, yang berbicara dengan organisasi dan kelompok pengamat lingkungan, mengatakan ada sejumlah kasus di dalam negeri.

Meski mereka tidak menyebut angka pasti, namun mereka menyebut ada dua sumber penyebaran, yaitu satu di Pyongyang dan satu di provinsi Ryanggang.

Para ahli asing pun meragukan klaim Korea Utara yang menyatakan bahwa mereka tidak memiliki kasus virus corona.

Kim Jong Un Puji Korea Utara atas Kesuksesan Gemilang Negaranya Melawan Covid-19

Awal bulan Juli lalu, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memuji keberhasilan negaranya melawan virus corona yang ia sebut "kesuksesan gemilang," NDTV mengabarkan mengutip KCNA.

Kepala negara totaliter itu berbicara pada pertemuan politbiro Partai Buruh pada hari Kamis untuk membahas dampak virus, enam bulan setelah Korea Utara menutup perbatasan dan membuat ribuan orang diisolasi.

KCNA melaporkan bahwa setelah mengkaji upaya-upaya, Kim Jong Un mengatakan "Kita telah benar-benar mencegah penyebaran virus ganas" dan "mempertahankan situasi anti-epidemi yang stabil meskipun krisis kesehatan terjadi dunia."

Kim Jong Un menyebut "keberhasilan yang gemilang" diraih oleh kepemimpinan Komite Pusat Partai yang berpandangan jauh ke depan.

Kim jong-un di antara rakyat korea utara
Kim jong-un di antara rakyat korea utara (DOK)

Kim juga memuji semangat sukarela yang ditunjukkan kepada semua orang yang bergerak sesuai perintah Komite Sentral Partai, tulis KCNA.

Namun ia juga menekankan perlunya mempertahankan kewaspadaan maksimum terutama mengingat wabah masih terjadi di negara-negara tetangga.

Seperti yang dilansir NDTV, Pyongyang belum mengkonfirmasi satu kasus virus corona pun di Korea Utara.

Namun Korea Utara telah memberlakukan aturan ketat, termasuk menutup perbatasan dan sekolah, serta mengisolasi ribuan warganya.

Rakyat Korea Utara Diminta Mengkonsumsi Kura-kura Air Tawar Setelah Alami Kekurangan Bahan Makanan

Di Tengah Ketegangan dengan Korea Utara, Korsel Luncurkan Satelit Militer Pertamanya

Para analis mengatakan Korea Utara tidak mungkin bisa terhindar dari infeksi dari virus itu.

Para ahli juga menyebut sistem kesehatan Korut yang bobrok bisa memperparah keadaan.

Bulan lalu, seorang pakar hak-hak PBB memperingatkan terjadinya kerawanan pangan dan beberapa orang "kelaparan" sebagai hasil dari upaya Korea Utara untuk menangkal wabah.

Sebelum krisis virus corona, lebih dari 40 persen orang di Korea Utara sudah dianggap rawan pangan, dengan banyak yang menderita kekurangan gizi.

Menyentuh hampir setiap negara di muka bumi, Covid-19 telah menginfeksi setidaknya 15,4 juta orang dan merenggut sekitar 630.000 nyawa serta mengacaukan ekonomi.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Peraturan Baru di Korea Utara: Warga yang Tak Pakai Masker Harus Jalani Kerja Paksa 3 Bulan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved