Sleman

Ada Sekolah di Banyurejo di Sleman yang Terdampak dalam Pembangunan Jalan Tol Yogya-Bawen

Dari perhitungan sementara, terdapat 166 bidang tanah yang akan terdampak pembangunan. Salah satu yang terdampak adalah sekolah.

Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
Tribunjogja.com | Santo Ari
Trase Jalan Tol yang melintas di kawasan Yogyakarta 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Desa Banyurejo di Kecamatan Tempel, Sleman akan dibangun exit tol Yogya-Bawen.

Dari perhitungan sementara, terdapat 166 bidang tanah yang akan terdampak pembangunan. Salah satu yang terdampak adalah sekolah.

Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) DIY Krido Suprayitno mengatakan, kompleksitas pembangunan jalan tol Yogya-Bawen di Banyurejo akan tinggi karena adanya exit tol simpang susun Banyurejo.

Dan dari pembangunan ini, bidang yang mayoritas terdampak adalah area persawahan. Namun diakuinya bahwa di Banyurejo juga ada sekolah dan masjid yang akan terdampak pembangunan tol.

Terkait hal tersebut, ia berpesan kepada pihak sekolah yang terdampak agar segera melapor ke Dinas Pendidikan Sleman.

Tujuannya agar ada kejelasan persiapan selanjutnya. Sementara untuk masjid yang terdampak, juga akan dibangunkan ulang atas masukan dan saran dari takmir.

Komisi C DPRD DIY Inginkan Pemda DIY Juga Fokus Infrastruktur Penunjang Jalan Tol Yogyakarta-Solo

"Mau dimana, bentuknya seperti apa. Nanti minimal senilai dengan bangunan sebelumnya. Tapi praktiknya, bangunan yang baru justru ada peningkatan," jelasnya saat ditemui usai menyampaikan sosialisasi pembangunan jalan tol Yogya-Bawen di Balai Desa Banyurejo Tempel, Kamis (23/7/2020).

Adapun sekolah yang terdampak pembangunan jalan tol adalah SDN Banyurejo I.

Kepala sekolah SD tersebut, Ismana berharap agar pembangunan sekolah baru bisa segera dilakukan sebelum proyek jalan tol Yogya-Bawen dikerjakan.

Hal ini untuk kepastian nasib peserta didik, jangan sampai mereka tak bisa belajar pada saat pembangunan sudah berjalan.

Ia juga berharap, lokasi sekolah baru masih berada di wilayah yang sama. "Karena kebanyakan siswa juga dari warga setempat. Ada pula yang dari daerah perbatasan Jawa Tengah," ungkap Ismana.

Adapun di wilayah Banyurejo, masih banyak ditemukan persawahan. Para petani di sana pun berharap pembangunan jalan tol tidak mengganggu saluran irigasi di sana.

Warga Kalasan Siap Dilalui Jalan Tol Yogyakarta-Solo

Terkait hal tersebut, Ketua Tim Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) ruas Semarang-Jogja, Heru Budi Prasetyo menyatakan setuju bahwa saluran irigasi yang sangat penting bagi petani tidak boleh hilang baik saat konstruksi pengerjaan dilakukan ataupun setelahnya.

Dan menurutnya, setelah adanya pembangunan jalan tol, pengairan konvensional justru akan diperbaiki dan dibuat lebih besar.

"Aliran air tidak boleh berhenti dan harus diamankan terlebih dulu," ungkapnya.

Agar saluran irigasi tetap ada, maka akan nantinya akan ada pengawasan dari Pemda Sleman maupun desa saat proses pembangunan berlangsung.

"Warga dan pemerintah desa harus aktif, agar bisa segera menyampaikan ke kontraktor jika ada aliran irigasi yang terganggu," terangnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved