Update Corona di DI Yogyakarta
Lonjakan Kasus Baru Covid-19 Jadi Warning Dunia Pariwisata DIY
Sektor pariwisata di DIY selama ini menjadi penggerak roda perekonomian dan penyumbang PAD terbesar.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Gaya Lufityanti
Namun, lanjutnya, saat ini memang yang diutamakan mulai operasional adalah objek wisata yang berbasis alam.
Sementara objek wisata atau sektor hiburan yang berada dalam ruang misal bioskop atau karaoke keluarga, belum akan dibuka dalam waktu dekat.
• Lonjakan Positif Covid-19 di DIY Tinggi, Satpol PP Perketat Pengawasan Supervisi Tempat Usaha
"Kita evaluasi, melihat situasi lagi. Di destinasi sifatnya masih mempunyai risiko yang tinggi kita sarankan untuk menahan diri dulu. Sementara ini yang kita dorong kita lakukan uji coba wisata berbasis alam, yang dirasa lebih aman," pungkasnya.
Terpisah, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan bahwa objek wisata tetap beroperasional memiliki alasan tertentu yakni supaya geliat perekonomian dapat dirasakan kembali.
"Yang kita lakukan, ekonomi pelan-pelan kita geliatkan supaya pertumbuhan ekonomi muncul di masyarakat tapi kesehatan tidak boleh kita abaikan. Kalau kita menutup diri sama sekali karena alasan kesehatan, tentu nanti ada permasalahan atau kesulitan pengembangan ekonomi masyarakat. Jadi pilihannya dua-duanya mau tidak mau kita hadapi," bebernya.
Ia menambahkan lonjakan kasus konfirmasi positif di DIY bagian konsekuensi bahwa DIY telah menerima tamu dalam jumlah yang cukup banyak, baik untuk urusan wisata, bisnis, bertemu keluarga.
• DAERAH Istimewa Yogyakarta Tambah 28 Pasien Baru Covid-19, Didominasi Warga Bantul
"Itu dari luar daerah, bahkan daerah zona merah pun sudah kita terima di DIY. Tentu ini memberi konsekuensi kemungkinan ada konfirmasi positif semakin banyak," ucapnya.
Menyikapi hal tersebut, DIY dijelaskan Aji juga menyiapkan antisipasi dengan cara melakukan tes swab massal untuk bisa segera ketahui ada temuan positif kasus lainnya.
Disinggung mengenai ada tidaknya perubahan kebijakan ke depan, melihat trend kasus yang meningkat tersebut, Aji mengatakan bahwa pembatasan wisatawan ke objek wisata masih dilakukan dan juga sektor pendidikan belum akan dibuka untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka dalam waktu dekat ini.
"Bahkan tempat tertentu yang belum mendaftarkan tempatnya untuk bisa dikunjungi, tetap harus minta rekomendasi melalui asosiasi yang ada atau gugus tugas untuk dicek kelengkapan sarana prasarana untuk mengikuti protokol kesehatan. Sementara proses pendidikan kita belum buka. Mahasiswa, SMA, SMP, SD, TK belum mengiizinkan proses tatap muka," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)